Di Era Digital, Gelar Penilaian Sumatif MTs Al Abrar Panggala Memilih Gunakan Kertas

  • Bagikan

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Di tengah gempuran teknologi dan pembelajaran digital, MTs Al-Abrar Panggala Bulukumba justru mengambil langkah berani dengan kembali menggunakan kertas dalam pelaksanaan Penilaian Sumatif (PS) semester genap tahun ajaran 2023-2024. 

Hal tersebut dilakukan pada mata pelajaran Matematika yang diampu oleh Wahyuningsih yang diujiankan pada Jumat 31 Mei 2024 lalu. Diketahui, PS dilaksanakan selama sepekan sejak Senin 27 Mei hingga 3 Juni 2024.

Wahyuni mengatakan keputusan ini didasari oleh keyakinan bahwa proses belajar mengajar yang baik tidak hanya berfokus pada hasil, tetapi juga pada prosesnya. Menulis dengan tangan, atau mencakar dapat membantu siswa untuk lebih fokus, memahami konsep dengan lebih baik, dan melatih kemampuan berpikir kritis mereka.

"Menulis dengan tangan membantu siswa untuk lebih berkonsentrasi dan mengingat materi dengan lebih baik. Selain itu, mencakar juga melatih kemampuan berpikir kritis siswa karena mereka harus menyusun jawaban mereka dengan rapi dan logis," ujarnya.

Sementara itu, Kepala MTs Al Abrar Panggala Bulukumba, Tahmil mengaku sangat mendukung metode ini. Menurutnya, penggunaan kertas dalam PS Matematika ini merupakan langkah inovatif yang selaras dengan visi madrasah untuk menghasilkan generasi muda yang cerdas dan berkarakter.

"Meskipun demikian, pembelajaran sehari-hari Matematika di MTs Al Abrar Panggala Bulukumba tetap menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan platform Alef Education. Penggunaan TIK ini dinilai efektif untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep Matematika yang kompleks," tambahnya.

Tahmil berharap penerapan metode kombinasi ini dapat menghasilkan peserta didik yang tidak hanya terampil dalam menggunakan teknologi, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis dan analitis yang mumpuni.

"Langkah MTs Al Abrar Panggala Bulukumba ini patut diapresiasi sebagai upaya untuk menyeimbangkan antara pembelajaran modern dan tradisional. Di era digital ini, penting untuk tetap melestarikan nilai-nilai positif dari pembelajaran konvensional, seperti mencakar, yang terbukti dapat membantu siswa dalam proses belajar mengajar," tutupnya. (sum/has/B)

  • Bagikan