JMS Klaim Rekomendasi Golkar, Nirwan Arifuddin; Saat Pilkada 2020 Juga Begitu

  • Bagikan
Jamaluddin M Syamsir (kiri) dan Nirwan Arifuddin (kanan)

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Bakal Calon Bupati Bulukumba, Jamaluddin M Syamsir memastikan bahwa Golkar akan mengusungnya pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bulukumba.

"Insyaa Allah sangat aman," kata pria yang akrab disapa Jamal itu soal Golkar yang ia pastikan akan mengusungnya sebagai calon Bupati Bulukumba saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Senin, 10 Juni 2024.

Jamal mengklaim bahwa dirinya adalah figur tunggal di Kabupaten Bulukumba yang telah diberikan surat tugas oleh Golkar.

Jamal atau yang dikenal dengan akronim JMS itu mengaku bahwa dirinya merupakan bakal calon tunggal di Kabupaten Bulukumba yang mengikuti tahapan survei yang digelar oleh Partai Golkar.

"Saya satu-satunya figur yang diikutkan dan membiayai survei kok," ujarnya.

Bukan tanpa pertimbangan, menurutnya Golkar memberikannya surat tugas sebagai bakal calon bupati itu berdasarkan hasil survei.

"Karena berdasarkan hasil survei ternyata elektabilitas petahana itu masih bisa kita kejar, dan itu salah satu pertimbangan kenapa saya maju dan didukung oleh DPP Golkar sebagai calon bupati, banyak juga di daerah lain yang tidak keluar surat tugasnya karena memang surveinya tidak memungkinkan," bebernya.

Terkait pernyataan dari pihak DPD I dan DPD II bahwa Golkar masih membuka kemungkinan untuk mencalonkan figur lain, menurut Jamal Golkar memang partai yang membuka ruang bagi siapa saja namun untuk surat keputusan (SK) calon bupati Bulukumba sudah hampir pasti ia dapatkan.

"Kalau memang masih membuka kemungkinan untuk calon lain, silahkan buka pendaftaran kalau berani, nanti kita lihat bagaimana hasilnya," imbuhnya.

Ketua DPD II Golkar Bulukumba, Nirwan Arifuddin menyatakan bahwa sampai saat ini tidak ada bakal calon yang sudah pasti diusung oleh Golkar termasuk Jamaluddin M Syamsir.

"Dari 514 kabupaten dan 38 kota di Indonesia tidak satu pun yang keluar SK-nya, masih panjang prosesnya masih ada survei kedua di bulan Juli, dan survei ketiga pada Agustus sebelum dikeluarkannya SK kepada bakal calon yang diusung," jelasnya.

Terkait pernyataan JMS yang memastikan akan direkomendasikan oleh Golkar, menurutnya itu boleh-boleh saja apalagi memang JMS juga merupakan kader Golkar. Namun, kata Nirwan, sebelum terbitnya SK itu masih bisa berubah.

"Dulu (saat Pilkada 2020) juga begitu, (JMS) hampir dipastikan bahkan sudah ada wakilnya, tapi kan kenyataannya tidak jadi," ujar Nirwan.

Nirwan mengungkapkan bahwa Golkar masih membuka kemungkinan untuk mencalonkan figur lain selain JMS dan dirinya.

"Siapapun yang mau calon bupati dan kualitasnya mumpuni, punya elektabilitas, punya logistik dan ayo masuk di Golkar. Karena tentu Golkar mau menang di Pilkada ini," jelasnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD I Golkar Sulsel, La Kama Wiyaka, bahwa bakal calon yang diusung oleh partainya itu akan dipastikan melalui SK.

"Belum ada dikeluarkan SK oleh DPP Golkar diberikan kepada calon peserta Pilkada di Indonesia. Yang ada baru menunjuk tim survey untuk mengukur kompetensi calon," ungkapnya.

La Kama menerangkan bawa para bakal calom akan disurvei tiga tahap, dan masing-masing tahap akan menggunakan tim survei yang berbeda.

"Hasil survei itu yang dipresentasekan di hadapan ketua umum DPP Golkar bersama tim," katanya.

Oleh karena itu, lanjut La Kama, pendaftaran di Golkar tidak pernah dibuka maupun ditutup. "Siapa saja boleh datang ke kantor Golkar setempat menyampaikan keinginan maju pilkada bersama Golkar," imbuhnya.****

  • Bagikan