Lulus Kuliah, Andi Ardillah Alihkan Kepesertaan Program JKN

  • Bagikan
Foto: ndi Ardilla (22) mengunjungi kantor BPJS Kesehatan Cabang Bulukumba untuk melakukan pengalihan segmen kepesertaannya dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Andi Ardilla (22) mengunjungi kantor BPJS Kesehatan Cabang Bulukumba untuk melakukan pengalihan segmen kepesertaannya dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Ardilla merupakan peserta JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) tanggungan orang tuanya yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, karena saat ini ia telah memasuki usia dewasa dan  baru saja menyelesaikan masa studi kuliahnya di Universitas Negeri Makassar. Sehingga, ia tidak lagi masuk dalam tanggungan orang tuanya dan ingin beralih pada segmen Perkeja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau yang dikenal dengan peserta mandiri.

“Sebelumnya, saya sudah terdaftar BPJS Kesehatan dari tanggungan orang tuaku. Tapi, karena saya sudah lulus kuliah dan sudah di atas 21 tahun, jadi sebelum non aktif saya datang ke sini (Kantor BPJS Kesehatan Cabang Bulukumba) untuk alihkan sebagai peserta mandiri,” sebut Ardillah.

Ardilla mengungkapkan bahwa menjadi peserta JKN sangat penting bagi seluruh masyarakat terkhusus dirinya. Karena diakuinya, sakit tidak ada yang tahu kapan datang dan biaya yang harus dibayar jika tidak terdaftar sebagai peserta JKN tentu sangat mahal harganya. Sehingga, penting baginya juga untuk memastikan kepesertaan dirinya selalu aktif.

“Menurutku, sangat penting untuk masyarakat khususnya saya sendiri, untuk selalu memastikan kepesertaan BPJS Kesehatan tetap aktif, karena tidak ada yang tahu kapan penyakit datang. Apalagi, biaya pengobatan sudah sangat mahal sekali harganya, untungnya sekarang sudah ada BPJS Kesehatan yang bisa bantu cover biaya kalau kita sakit,” ucap Ardilla.

Ardilla juga mengungkapkan kenyamanannya pada saat mengunjungi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Bulukumba. Ia merasakan pelayanan yang maksimal oleh petugas yang membantu dirinya saat proses pengalihan kepesertaannya. Diakui Ardilla, ia tidak perlu antre dan menunggu lama hingga dilayani langsung oleh petugas BPJS Kesehatan. Bahkan, informasi yang diberikan petugas sangat jelas.

“Tadi saya dilayani dengan sangat baik dan tidak perlu menunggu lama, petugasnya juga sangat ramah, informasi yang diberikan juga sangat jelas dan informatif,” sebut Ardilla.

Sebelumnya ia telah merasakan sendiri manfaat dari Program JKN yang diusung oleh BPJS Kesehatan ini. Pada saat itu, ia pernah terkena alergi sehingga membuat dirinya menjadi tidak nyaman. Oleh karena itu, ia mengunjungi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dirinya untuk ditangani langsung oleh dokter.

“Beberapa bulan yang lalu, saya lagi alergi jadi saya minta tolong orang tuaku untuk antar ke dokter supaya diperiksa agar saya bisa merasa lebih baik, karena jujur kalau keadaan seperti itu, pasti tidak nyaman rasanya,” kata Ardila.

Selama proses pemeriksaan, Ardilla mengaku dilayani dengan baik oleh para tenaga medis yang bertugas. Ia diberikan obat untuk mengobati alergi yang ia derita tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.

“Waktu berobat di dokter, saya dilayani dengan baik sekali oleh dokternya, petugasnya juga baik. Saya juga diberikan obat agar alergiku bisa berkurang dan diberi tahu apa saja yang harus dihindari. Tidak ada sama sekali biaya yang harus saya bayar selama berobat di sana,” jelas Ardilla.

BPJS Kesehatan selalu berupaya untuk memberikan layanan terbaik bagi seluruh masyarakat agar lebih memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan. Di era digitalisasi ini, BPJS Kesehatan memiliki berbagai kanal layanan non tatap muka yang bisa diakses oleh peserta JKN, seperti BPJS Kesehatan Care Center 165, Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA), Aplikasi Mobile JKN, website BPJS Kesehatan. (mad/has/B)

  • Bagikan

Exit mobile version