BANTAENG, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, didampingi beberapa Menterinya, meninjau bantuan pertanian di Desa Layoa, Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng. Presiden RI berharap petani bisa panen tiga kali setahun.
“Pompanisasi ini akan meningkatkan produktivitas. Petani tadi menyampaikan di sini hanya panen sekali padahal tanahnya subur karena airnya enggak ada, sehingga dengan pompa ini, sudah nanam yang kedua. Nah kita harapkan nanti bisa masuk penanaman yang ketiga,” ungkap Presiden Jokowi dalam keterangannya dihadapan awak media usai peninjauan pompanisasi.
Lebih lanjut menjelaskan, bahwa pompanisasi ini, juga sebagai upaya antisipasi pemerintah terhadap kemungkinan kekeringan yang panjang di masa mendatang.
“Artinya dari satu paling tidak minimal kedua, kalau bisa ketiga ini akan meningkatkan produktivitas beras kita secara nasional,” ucap Presiden Jokowi.
Sementara itu, menurut Kepala Desa Layoa, Andi Sufriadi mengatakan bahwa sawah di Desa Layoa selama ini hanya mengandalkan air hujan, sehingga jika musim kemarau, petani sulit bercocok tanam.
“Nah dengan adanya bantuan pompanisasi ini, InsyaAllah kedepan petani disni, bisa menggarapa sawahnya dua kali selama dia tahun,” kata Andi Sufriadi yanga juga meruapak Ketua Apdesi Bantaeng, dihadapan awak media.
Menurut dia, bahwa Desa Layoa memiliki lahan persawahan terluas di Bantaeng, sehingga kata dia.
“Airnya diperoleh dari sungai. Memang disini masyarakat disini mayoritas petani,” kata dia.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam kegiatan tersebut adalah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh, dan Pj Bupati Bantaeng Andi Abubakar (****)