BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Dr. Supriadi, calon legislatif (caleg) terpilih DPRD Kabupaten Bulukumba dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Bontobahari-Bontotiro, memiliki latar belakang yang mengesankan dan tekad kuat untuk berkontribusi bagi masyarakat Bulukumba.
Supriadi lahir di Dusun Lamporoa, Desa Bontotanga, Kecamatan Bontotiro, pada tahun 1990, dan saat ini berusia 34 tahun. Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Bulukumba. SD dan SMP ia jalani di kampung halamannya, sementara pendidikan menengah atas ditempuh di SMAN 1 Bulukumba.
Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Supriadi melanjutkan studi ke Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, mengambil jurusan Ilmu Tanah.
Tidak berhenti di situ, pria yang akrab disapa Adi itu melanjutkan pendidikannya dan memperoleh gelar S2 dalam bidang Bioteknologi Tanah dan Lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Selama menempuh pendidikan di IPB, ia mendapat kesempatan untuk bergabung dalam program riset di Jepang dan melanjutkan pendidikan S3 di sana atas rekomendasi profesornya.
Sebenarnya sebelum itu Adi sudah pernah ke Jepang. Ia pertama kali mengunjungi Negeri Tirai Bambu tersebut melalui program KKN Internasional sejak ia menjadi mahasiswa S1.
Adu kembali ke Jepang saat melanjutkan program doktoralnya di bidang Bioteknologi Tanah dan Lingkungan di salah satu perguruan tinggi di sana, kemudian selesai pada 2021.
Sebelum terjun ke politik, Adi memang lebih banyak menghabiskan waktu di luar Kabupaten Bulukumba, untuk karir pendidikan.
Namun, pada tahun 2021, Supriadi memutuskan untuk kembali ke Bulukumba dengan niat yang kuat untuk berbuat lebih banyak bagi masyarakat.
Setelah kembali ke Sulsel Adi sempat mendapatkan tawaran menjadi dosen di Unhas pada tahun 2022, bahkan pihak Unhas menyiapkan perekrutan khusus jalur non-ASN untuk dirinya. Karena Adi merupakan satu-satunya ahli dalam bidang bioteknologi tanah dan lingkungan di Sulsel.
Namun Adi tidak menerima tawaran tersebut dan pada akhirnya memilih terjun ke Politik. Keputusan untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Bulukumba pada tahun 2022 diambil setelah melalui Salat Istikharah untuk meminta petunjuk.
Adi merasa terpanggil untuk lebih bermanfaat bagi masyarakat melalui jalur politik. Meskipun sempat meragukan peluangnya mengingat kuatnya caleg incumbent di dapilnya, ia tetap maju dan mulai bergerak pada Oktober 2022 untuk mengunjungi masyarakat dan menyampaikan visi serta misinya.
Dalam kampanyenya, Adi memilih pendekatan yang berbeda. Alih-alih berjanji, ia lebih fokus mengedukasi masyarakat tentang fungsi DPRD yang sebenarnya, termasuk fungsi kontrol dan budgeting.
Pendekatan ini berhasil membuahkan hasil, dengan perolehan suara sebanyak 1.520, menempatkannya di posisi kursi terakhir yang terpilih di Dapil Bulukumba V Kecamatan Bontobahari dan Kecamatan Bontotiro.
"Target kami masuk ke DPRD insyaallah untuk menjalankan fungsi Dewan yang sesungguhnya. Seperti fungsi kontroling pemerintah, kemudian fungsi penganggaran dan legislasi," ungkapnya saat menjadi narasumber di Diskusi Redaksi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID yang digelar di ruang redaksi kantor Harian RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Selasa, 9 Juli 2024.
Terus kenapa dirinya memilih PKS, Adi menceritakan bahwa sebenarnya sejak 2009 ia telah mengenal dan ikut dalam program pengkaderan PKS. Ia rutin mengikuti pembinaan partai saat kuliah di Makassar.
"Saya melihat PKS bukan hanya aktif saat Pemilu, tetapi juga dalam pembinaan dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan. Meskipun ada saran untuk mencalonkan diri dari partai lain karena ketatnya persaingan di PKS, saya tetap teguh akhirnya berhasil mengalahkan petahana," ujar Adi.
Dengan tekad kuat dan visi yang jelas, Dr. Supriadi siap menjalankan tugasnya di DPRD Bulukumba, membawa harapan baru bagi masyarakat melalui peran legislatif yang efektif dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. ****