Kepala DP2KBP3A Bulukumba: Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Masih Memprihatinkan

  • Bagikan
Kepala DP2KBP3A Bulukumba, dr. Wahyuni berdiri menyampaikan sambutan dalam kegiatan pelatihan manajemen penanganan kasus di ruang pertemuan HDR, Jalan Kusuma Bangsa, Kabupaten Bulukumba, Selasa, 16 Juli 2024

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Bulukumba menggelar pelatihan manajemen dan penanganan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Kegiatan digelar di ruang pertemuan HDR, Jalan Kusuma Bangsa, Desa Polewali, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Selasa, 16 Juli 2024.

Kegiatan tersebut diikuti sedikitnya 30 peserta yang terdiri dari perwakilan instansi terkait dan lembaga di Kabupaten Bulukumba yang aktif dalam pendampingan perempuan dan anak.

Kegiatan pelatihan ini menghadirkan dua narasumber di antaranya Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Bulukumba, AKP Abustam dan Pendamping dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Makassar, Abu Talib.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan DP2KBP3A Bulukumba, Irmayanti Asnawi selaku ketua panitia, menyampaikan  kegiatan tersebut digelar sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dalam memberikan pelayanan terhadap korban kekerasan perempuan dan anak.

"Tujuan dari kegiatan ini antara lain, menyediakan pedoman untuk mempermudah petugas dalam melakukan pendampingan, memperjelas alur pelayanan, memperjelas peran dan wewenang masing-masing instansi, serta sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan," papar Irmayanti.

Sementara itu, Kepala DP2KBP3A Bulukumba, dr. Wahyuni mengungkapkan bahwa kasus kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Bulukumba masih cukup tinggi sehingga diperlukan peran aktif dari berbagai pihak pencegahan hingga penanganan.

"Kasus kekerasan perempuan dan anak yang tercatat masih cukup tinggi. Itu yang melapor belum yang tidak melapor. Jadi memang ini sangat memprihatinkan," ungkap dr. Wahyuni.

Wahyuni berharap dengan digelarnya kegiatan tersebut dapat meningkatkan wawasan dan keterampilan para peserta dalam menangani atau mendampingi kasus kekerasan perempuan dan anak.

"Harapannya dengan kegiatan ini kita semua bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan apabila mendapatkan kasus perempuan dan anak. Dan dari kegiatan ini kami harapkan dapat memperkuat komitmen bersama dalam mengatasi persoalan ini," tukasnya.****

  • Bagikan

Exit mobile version