BULUKUMBA,RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan program yang diusung pemerintah bersama BPJS Kesehatan yang bertujuan untuk memberikan jaminan perlindungan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh salah satunya adalah klaim alat bantu kesehatan yaitu kacamata.
Di umur yang tidak lagi muda, Nurlaela (60) memiliki masalah pada penglihatannya yang menimbulkan rasa tidak nyaman, penglihatan dan jarak pandang menjadi kabur dan tidak jelas tentu dapat membahayakan dirinya ketika ia sedang berada di jalan. Sebelumnya, diakui Nurlaela ia pernah mendapatkan fasilitas layanan kacamata oleh BPJS Kesehatan. Namun seiring bertambahnya waktu, kacamata yang digunakan sebelumnya sudah tidak cocok lagi. Oleh karena itu, Nurlaelah mengunjungi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftarnya untuk melakukan konsultasi terkait masalahnya tersebut.
“Sebelumnya saya sudah pernah dapat kacamata yang dibayarkan sama BPJS Kesehatan, tapi karena sudah lama jadi saya rasa sudah tidak cocok lagi. Untuk bisa dapat kacamata kembali, alurnya juga masih sama, saya hanya perlu datang ke faskes pertamaku untuk periksakan kondisiku, setelah diperiksa kemudian diberi rujukan ke Klinik Nurul untuk periksa lebih lanjut lagi,” sebut Nurlaela kepada Jamkesnews, Selasa (18/06).
Nurlaelah kemudian mendatangi Klinik Nurul untuk dilakukan pemeriksaan mata lebih lanjut lagi. Sesampainya di sana, ia kemudian diarahkan ke poli mata dan menjalani serangkaian tes untuk memastikan kondisi kesehatan matanya.
“Setelah tes mata di Klinik Nurul, ternyata memang betul kalau ukuran kacamata yang sebelumnya dengan yang sekarang sudah berbeda, sehingga diharuskan mengganti dengan kaca mata baru yang sesuai dengan kondisi mata saya,” tutur Nurlaela.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Nurlaela kemudian diberikan resep oleh dokter untuk dibawa ke optik terdekat yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Terdaftar pada Program JKN di kelas 1, Nurlaela merasa sangat terbantu berkat layanan yang disediakan oleh BPJS Kesehatan dapat mengurangi beban biaya kacamata yang harus dikeluarkan.
“Sesampainya di Optik, cukup menunjukkan resep yang diberikan dokter kemudian kita bisa memilih frame yang tersedia, karena saya terdaftar di kelas 1, jadi dapat bantuan subsidi tiga ratus ribu rupiah,” lanjutnya.
Ibu dari 3 anak ini mengakui semenjak terdaftar pada Program JKN, ia tidak pernah khawatir lagi akan beban biaya jika harus mendapatkan pelayanan kesehatan. Sebab, ia telah beberapa kali memanfaatkan keaktifannya untuk mengakses layanan kesehatan.
“Selain untuk dapat kacamata, saya sering sekali pakai BPJS Kesehatan untuk periksa rutin di dokter, apalagi saya sudah tua, tidak jarang sakit kepala, sakit pinggang, demam dan sakit-sakit lainnya, alhamdulillah semua gratis berkat BPJS Kesehatan,” kata Nurlaela.
Nurlaela mengaku puas dan bersyukur, ia selalu mendapatkan pelayanan prima oleh seluruh tenaga medis yang ditemuinya. Selama masa perawatan, Nurlaela mengakui diperlakukan dengan sangat baik dan sabar oleh dokter dan perawat. Bahkan, ketika pulang, dokter juga memberikan obat dan selalu memberikan penjelasan dengan ramah agar obat tersebut diminum sampai habis demi kesembuhannya.
“Alhamdulillah, selama mendapatkan pelayanan kesehatan baik di dokter umum, di rumah sakit atau di klinik, saya selalu diperlakukan dengan sangat baik dan ramah oleh dokter dan perawatnya, tidak ada kendala satu kali pun, dokternya juga selalu kasih edukasi kalau obat-obatan harus selalu dihabiskan supaya cepat sembuh katanya,” tutur Nurlaela.
Nurlaela berharap agar BPJS Kesehatan ke depannya bisa semakin baik lagi dan menghadirkan inovasi yang baru, agar bisa lebih memudahkan masyarakat jika ingin mengakses layanan kesehatan. (***)