BULUKUMBA,RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID- Fatmawati (42) seorang peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ceritakan pengalaman anaknya saat harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Sulthan Dg Radja, Kabupaten Bulukumba.
Diakui Fatmawati, saat itu sang anak yang masih duduk di bangku kelas 5 SD harus mendapatkan perawatan kesehatan, sebab mengalami gejala demam yang sangat tinggi. Sehingga sebagai seorang ibu, Fatmawati tentu merasa sangat khawatir dan segera membawa anaknya ke Puskesmas Ujung Loe untuk memperoleh penanganan lebih lanjut oleh tenaga medis yang berada di sana.
“Dua minggu yang lalu anakku itu demamnya tinggi sekali, jadi saya segera bawa ke Puskesmas Ujung Loe untuk bisa cepat-cepat diobati sama dokter, tapi setelah dirawat beberapa hari di sana ternyata anakku tidak kunjung membaik jadi diberi rujukan ke Rumah Sakit Sultan Dg. Radja,” cerita Fatmawati kepada Jamkesnews, Jumat (31/05).
Sesampainya di RSUD H. Sulthan Dg Radja, anak Fatmawati didiagnosa oleh dokter telah menderita penyakit Demam Berdarah (DBD), sehingga harus menjalani rawat inap di rumah sakit selama beberapa hari. Selama anaknya menjalani perawatan di puskesmas hingga rumah sakit, Fatmawati mengaku sangat puas terhadap pelayanan kesehatan yang didapatkannya.
“Alhamdulillah, selama di rumah sakit saya tidak mendapatkan kendala apa pun, tidak seperti yang biasanya orang-orang katakan, kalau kita pakai BPJS Kesehatan untuk berobat biasanya tidak dilayani dengan baik. Tapi, fakta di lapangan tidak seperti itu. Justru waktu anakku dirawat kemarin, dokter dan perawatnya sangat baik dan ramah sejak awak masuk sampai pulang ke rumah,” lanjut Fatmawati.
Sebagai orang tua, perlindungan kesehatan bagi anak-anaknya menjadi prioritas dan perhatian penting bagi Fatmawati. Oleh karena itu, ia selalu memastikan agar kepesertaan diri dan keluarganya dalam Program JKN selalu aktif agar tetap bisa merasakan manfaat dari Program JKN.
“Saya dan keluarga sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan sejak lama, sebelumnya BPJS Kesehatan kami dibayarkan sama pemerintah tapi sempat tidak aktif, jadi saya datang ke kantor BPJS Kesehatan untuk alihkan ke yang berbayar (Peserta PBPU-red), karena kan sekarang musim sakit, apalagi untuk anak-anak rentan sekali terkena penyakit. Jadi saya selalu pastikan agar BPJS Kesehatan kami selalu aktif dan bisa dipakai saat dibutuhkan,” sebutnya.
BPJS Kesehatan selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Salah satunya dengan meluncurkan Aplikasi Mobile JKN yang dilengkapi berbagai fitur dan membuat akses pelayanan kesehatan menjadi lebih mudah. Wanita yang berprofesi sebagai honorer di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bulukumba ini mengaku sangat terbantu dengan hadirnya Aplikasi Mobile JKN yang telah ia unduh pada telepon genggam miliknya.
“Jujur saya sangat terbantu dengan adanya aplikasi ini (Aplikasi Mobile JKN-red), karena kalau kita ingin berobat cukup menunjukkan KIS Digital lewat HP. Kita juga bisa ambil antrean dari rumah kalau mau berobat, jadi tidak perlu lagi menunggu lama,” kata Fatmawati.
Fatmawati titipkan pesan bagi seluruh masyarakat agar segera bergabung menjadi peserta JKN, menurutnya dengan menjadi bagian dari Program JKN dapat mengurangi beban finansial jika membutuhkan pelayanan kesehatan.
“Saya berharap semua masyarakat bisa segera daftarkan diri dan keluarganya ke BPJS Kesehatan, karena sekarang biaya rumah sakit semakin tinggi. Tapi, kalau kita sudah terdaftar di BPJS Kesehatan cukup dengan rutin membayar iuran tiap bulannya, biaya jika kita sakit semua sudah di-cover BPJS Kesehatan,” tutup Fatmawati. (***)