BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pada tahun 1987, Christ Tamrin memulai usahanya dengan menjual pakaian di Jalan Sultan Daeng Raja, Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba.
"Di sana di tempatnya orang tua saya jual baju, dan kakak saya bikin salon. Tapi yang lebih laku itu usaha salon kakak saya," cerita Christ saat ditemui RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID di acara hari jadi Toko Mitra ke 26 tahun, Sabtu, 27 Juli 2024.
Namun Christ memang memiliki mimpi untuk menjadi pengusaha sukses, olehnya ia terus bekerja demi memiliki modal untuk memulai usaha yang lebih besar.
Olehnya saat itu Christ ikut bersama sahabatnya bernama Angko Siu, ia nyambi menjadi makelar kendaraan untuk mencukupi kebutuhan modalnya.
Setelah beberapa tahun bekerja keras, pada tahun 1998, Christ berhasil membeli sebuah ruko di Jalan Sam Ratulangi, yang kini dikenal sebagai Toko Mitra Pasar Baru.
Awalnya, Christ menjadikan tokonya sebagai toko pakaian, namun penjualannya kurang memuaskan. Pakaian yang ia pasarkan hanya tinggal menumpuk di lemari pajangan.
Suatu hari, Christ mengadakan acara keagamaan di tokonya, menggunakan banyak kursi plastik untuk keperluan acara tersebut. Setelah acara selesai, banyak orang datang mengira bahwa ia menjual kursi. Dari situlah Christ mendapat ide untuk mulai menjual kursi dan peralatan sofa.
Penjualan kursi dan peralatan sofanya saat ini agak lebih baik dari pada penjualan pakaian. Namun tidak berhenti sampai di situ, Christ juga mula berpikir untuk menjual peralatan elektronik.
Ide untuk menjual alat elektronik muncul ketika seorang teman menawarinya CD. Christ memutuskan untuk menjual CD dan ternyata sangat laku. Selanjutnya, ia mulai menjual VCD, yang juga diminati banyak orang di Bulukumba.
Karena CD laku, VCD juga lumayan, Christ juga mulai memasarkan TV. Awalnya kesulitan menemukan pembeli, meski harganya lebih murah dibandingkan toko lain. Tokonya belum dikenal sebagai toko elektronik pada saat itu.
Tidak kehabisan akal, Christ memutuskan untuk mempromosikan tokonya dengan mengundang artis lokal. Dengan modal 700 ribu rupiah, ia mendatangkan Kahar HS dan Anto Gadu, penyanyi yang terkenal dengan lagu "Garring Apai Nona" yang sangat populer di Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Bulukumba saat itu.
Christ mengenang bagaimana Nobong, menggunakan mobil Dinas Penerangan, mengumumkan kedatangan artis tersebut ke desa-desa.
"Dulu Nobong yang keliling ke desa-desa pake mobil Dinas Penerangan untuk memberi tahu ke warga bahwa bakal tampil artis di depan Pasar Baru. Jadi saat itu ramai sekali orang sangat penuh orang di sini (depan Toko Mitra)," kenang Christ.
Acara tersebut sukses besar, menarik banyak perhatian termasuk dari petinggi-petinggi penyedia alat elektronik ternama. Dari situ, nama Christ Tamrin mulai dikenal dan ia mendapatkan kepercayaan untuk memasarkan alat elektronik yang lebih lengkap.
Sejak saat itu hingga kini Toko Mitra dikenal sebagai salah satu penyedia alat elektronik terbesar di Kabupaten Bulukumba.
Pada tanggal 27 Juli 2024, Toko Mitra merayakan hari jadinya yang ke-26 tahun. Sebuah usia yang matang bagi sebuah usaha, menggambarkan perjalanan panjang dan penuh perjuangan dari seorang Christ Tamrin yang memulai dari nol hingga mencapai kesuksesan seperti sekarang.***