Rakor Pencegahan Kekerasan terhadap Anak Hasilkan Agenda Bersama Lintas OPD dan Organisasi

  • Bagikan

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) menggelar Rapat Koordinasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak (KTA), TPPO, dan Perkawinan Anak, Selasa 30 Juli 2024 di Ruang Rapat Sekda Bulukumba.

Rakor yang diikuti 35 peserta ini dihadiri para pimpinan OPD dan pimpinan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang ada di Kabupaten Bulukumba.

Rakor dibuka oleh Sekda Kabupaten Bulukumba Muh. Ali Saleng dan hadir sebagai narasumber Ketua Pengadilan Negeri Bulukumba, Ernawaty SH MH dan Direktur RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID Sunarti Sain.

Rapat Koordinasi menghasilkan sejumlah rekomendasi termasuk agenda bersama yang akan dilakukan lintas OPD dan OMS sebagai upaya pencegahan kekerasan terhadap anak.

Situasi anak di Kabupaten Bulukumba digambarkan Ketua PN Bulukumba, Ernawaty sudah sangat mengkhawatirkan. “Ini PR besar buat kita semua,” katanya.

Ernawaty mengaku sangat gelisah melihat banyaknya perkara yang masuk di pengadilan dan perkara yang sudah diputuskan  oleh hakim yang melibatkan anak-anak.

“Tugas hakim sebenarnya hanya memeriksa dan memutus perkara. Tapi sungguh bicara soal anak-anak dan perempuan, ini adalah panggilan hati,” ungkapnya.

Ernawaty mengaku gelisah melihat banyaknya kasus yang melibatkan anak-anak di Bulukumba. Ia kemudian mengungkapkan jumlah perkara  perlindungan anak  (anak sebagai korban) yang angkanya terus bertambah setiap tahun sejak tiga tahun terakhir ini.

Tahun 2022 ada 9 perkara yang telah diputus, lalu pada 2023 ada 10 perkara dan pada 2024 hingga Juli sudah ada 14 perkara. Belum lagi data untuk Perkara Anak (anak sebagai pelaku). Di mana pada 2022 ada 11 perkara, 2023 ada 24 perkara dan 2024 sudah ada 7 perkara.

“Kalau melihat data-data itu harusnya kita semua sadar bahwa ini warning. Ada apa dengan anak-anak Bulukumba? Pemerintah dan kita semua harus berpikir keras memecahkan masalah ini. Kita ini terlalu banyak model tapi actionnya kurang,” kata Ernawaty.

Untuk itu, ia berharap hasil dari Rakor bisa segera diwujudkan dan ada gerakan yang nyata dilakukan.

Sunarti Sain, Direktur RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID bahkan menyebut bahwa Bulukumba saat ini sudah darurat kekerasan terhadap anak. Hampir setiap bulan ada satu sampai dua kasus kekerasan seksual yang terjadi dan korbannya adalah anak-anak. Belum lagi kalau bicara soal femonena perkawinan usia anak dan anak yang memerlukan perlindungan khusus (AMPK).

Karenanya Sunarti mengajak semua pihak terutama peserta Rakor yang hadir untuk bergerak bersama dan melakukan langkah-langkah strategis di OPD dan organisasi masing-masing. ***

  • Bagikan

Exit mobile version