Anomali Cuaca di Wilayah Bukukumba, Warga Diminta Waspada Angin Puting Beliung

  • Bagikan
Ilustrasi Angin Puting Beliung (Sumber: JawaPos)

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Warga Kabupaten Bulukumba diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya angin puting beliung yang bisa melanda sewaktu-waktu.

Imbauan ini dikeluarkan setelah angin puting beliung menerjang Dusun Balangdidi, Desa Sipaenre, Kecamatan Kindang, pada Minggu malam, 11 Agustus 2024, yang mengakibatkan satu rumah warga mengalami kerusakan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulukumba, Abdul Haris, yang dikonfirmasi pada Senin, 12 Agustus 2024, mengonfirmasi adanya laporan tersebut. Menurutnya, BPBD Bulukumba sedang menyiapkan bantuan dasar bagi korban yang rumahnya rusak akibat diterjang puting beliung.

"Kami telah menerima laporan mengenai kejadian ini. Korban bernama Wahab, dan kami akan segera menurunkan bantuan berupa matras, tenda terpal, gula, dan mi instan untuk membantu korban bertahan sementara waktu," ungkap Abdul Haris.

Abdul Haris juga menjelaskan bahwa saat ini Kabupaten Bulukumba sedang mengalami anomali cuaca yang sulit diprediksi.

Menurutnya, tidak ada peringatan angin kencang dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelum angin puting beliung terjadi.

"Dari laporan BMKG, tidak ada informasi mengenai angin kencang. Tiba-tiba saja angin puting beliung melanda," jelasnya.

Karena kondisi cuaca yang tidak menentu ini, Abdul Haris mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati, terutama di wilayah dataran tinggi yang rentan terhadap angin kencang dan longsor.

Haris menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap perkembangan cuaca yang bisa berubah secara tiba-tiba.

"Seharusnya pada bulan-bulan seperti ini, cuaca sudah kering dan tidak hujan, namun kenyataannya hujan masih sering terjadi," tukas Haris.

Meski kemunculannya tidak bisa diprediksi, tetapi tanda-tanda bakal munculnya angin puting beliung dapat diketahui.

Berikut adalah tanda-tanda kemunculan angin puting beliung, yang dikutip melalui laman BPBD Sulsel:

1. Suhu udara terasa panas, suhu di sekitar proses terjadinya angin puting beliung akan terasa panas.

2. Di langit tampak ada perubahan awan Cumulus (awan yang bergerombol dan berlapis-lapis).

3. Di antara awan tersebut ada salah satu awan yang mempunyai batas tepinya dan secara jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visualnya mirip payung.

4. Perubahan warna awan, dari awan yang berwarna putih berubah menjadi hitam pekat (awan Cumulonimbus).

5. Jika pepohonan perlahan mulai bergoyang dengan kencang, maka akan disertai dengan hujan dan tiupan angin kencang, biasanya hujan yang pertama kali turun deras dan apabila hujannya gerimis, maka kejadian angin puting beliung jauh dari tempat berdiri.

6. Terasa ada sentuhan dingin di tempat seseorang berdiri.

7. Durasi fase pembentukan awan sampai awan punah berlangsung kira-kira selama 1 jam.

Setelah mengetahui tanda-tanda terjadinya angin puting beliung, hal yang perlu diketahui selanjutnya adalah langkah-langkah dalam mengantisipasi untuk meminimalisir dampak dari angin puting beliung.

Apabila terjadi angin puting beliung, menghindar dari pepohonan tinggi yang sudah rapuh karena bisa tertimpa pohon. Cari tempat yang aman dan kuat atau menghindar jauh.

Hal-hal berikut perlu diperhatikan dan dilakukan dalam menghadapi angin puting beliung, berikut detailnya.

1. Dengar dan simaklah siaran radio atau televisi menyangkut prakiraan terkini cuaca setempat.

2. Waspadalah terhadap perubahan cuaca.

3. Waspadalah terhadap angin topan yang mendekat.

4. Waspadalah terhadap tanda-tanda bahaya sebagai berikut: langit gelap dan sering berwarna kehijauan, hujan es dengan butiran besar, awan rendah, hitam, besar yang sering kali bergerak berputar, dan suara keras seperti bunyi kereta api cepat.

5. Bersiaplah untuk ke tempat perlindungan (bunker) bila ada angin topan mendekat.

Saat datangnya angin

1. Bila dalam keadaan bahaya segeralah ke tempat perlindungan (bunker).

2. Jika sedang berada di dalam bangunan, seperti rumah, gedung perkantoran, sekolah, rumah sakit, pabrik, pusat perbelanjaan, atau pun gedung pencakar langit, maka yang harus dilakukan adalah segera menuju ke ruangan yang telah dipersiapkan untuk menghadapi keadaan tersebut, seperti sebuah ruangan yang dianggap paling aman, basemen, ruangan anti badai, atau di tingkat lantai yang paling bawah.

Bila tidak terdapat basemen, segera lah ke tengah-tengah ruangan pada lantai terbawah. Jauhilah sudut-sudut ruangan, jendela, pintu, dan dinding terluar bangunan. Semakin banyak sekat dinding antara tubuh dengan dinding terluar gedung maka semakin aman.

Berlindunglah di bawah meja, gunakan lengan untuk melindungi kepala dan leher. Jangan pernah membuka jendela.

3. Jika berada di dalam kendaraan, segera lah berhenti dan tinggalkan kendaraan, serta carilah tempat perlindungan yang terdekat, seperti yang telah disebutkan di atas.

Jika berada di luar ruangan dan jauh dari tempat perlindungan

1. Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin, saluran air terdekat, atau sejenisnya sambil tetap melindungi kepala dan leher dengan menggunakan lengan.

2. Jangan berlindung di bawah jembatan, jalan layang, atau sejenisnya. Akan lebih aman tiarap pada tempat yang datar dan rendah.

3. Jangan pernah melarikan diri dari angin puting beliung dengan menggunakan kendaraan bila di daerah yang berpenduduk padat atau yang bangunannya banyak. Segera tinggalkan kendaraan untuk mencari tempat perlindungan terdekat.

4. Hati hati terhadap benda-benda yang diterbangkan angin puting beliung. Hal ini dapat menyebabkan kematian dan cedera serius.****

  • Bagikan

Exit mobile version