Siswa SMPN 40 Bulukumba saat mengikuti program membatik.
BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, peserta didik SMP Negeri 40 Kabupaten Bulukumba tidak hanya sekedar diajarkan teori, dengan didampingi sejumlah guru para pelajar kelas langsung diajarkan praktek membatik.
Masing-masing pelajar diberikan kesempatan untuk praktik langsung membuat batik dengan berbagai teknik. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap peserta didik diberikan kesempatan bergotong royong mulai dari pembuatan pola motif hingga mewarnainya.
Kepala SMP Negeri 40 Kabupaten Bulukumba, Idaharyani mengatakan kegiatan ini merupakan penerapan atau Implementasi Kurikulum Merdeka P5 , dengan tema Kearifan lokal dengan sub tema mencintai batik.
"Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia, untuk itu kami perkenalkan sejak dini kepada peserta didik. Untuk penerapan program ini ada sejak tahun lalu," ungkapnya, Kamis 22 Agustus 2024.
Dirinya menuturkan, pengenalan batik ini sebagai upaya melestarikan batik tradisional Indonesia serta membentuk kepribadian peserta didik sehingga lebih ulet dan tekun.
"Kami berusaha mengenalkan beragam jenis kebudayaan daerah salah satunya adalah batik sehingga generasi penerus ini dapat senantiasa menjaga keberadaan batik. Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta didik dapat mengetahui dan memahami teknik pembuatan batik, di mana proses pembuatannya dibuat secara manual dengan tangan sehingga memahami teknik pembuatan batik serta memiliki kecintaan terhadap batik," tutupnya. ***