BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba berjanji untuk mewujudkan Pilkada Damai 2024. Janji itu disampaikan dalam kegiatan Deklarasi Kampanye Damai seusai pengundian nomor urut di KPU Bulukumba, Senin, 23 September 2024.
Ketua KPU Bulukumba, Asbar Akib memimpin pengucapan Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2024 yang diikuti oleh kedua Paslon baik itu Paslon nomor urut 1, Jamaluddin M Syamsir dan Tomy Satria Yulianto, maupun Paslon Nomor Urut 2, Andi Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf.
Salah satu poin yang disampaikan dalam deklarasi Damai tersebut, kedua Paslon bersepakat untuk melaksanakan kampanye yang, tertib, dan damai, berintegritas, tanpa HOAX, tanpa politisasi SARA, dan tanpa politik uang.
Berikut ini naskah Kampanye damai Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba 2024:
Kami, Calon Bupati dan Wakil Bupati, Partai Politik Pengusul beserta Tim Kampanye dan Para Pendukung berjanji:
1. Mewujudkan Pemilihan yang Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil.
2. Melaksanakan Kampanye Pemilihan yang Aman, Tertib dan Damai, Berintegritas, Tanpa HOAX, Tanpa Politisasi SARA, dan Tanpa Politik Uang.
3. Melaksanakan Kampanye Pemilihan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Seusai pengucapan Deklarasi Damai, masing-masing paslon menandatangani deklarasi Damai yang juga disaksikan oleh Ketua KPU Bulukumba, Ketua Bawaslu Bulukumba, Kepala Kesbangpol Bulukumba, Kapolres Bulukumba, Dandim 1411 Bulukumba, dan Perwakilan Kajari Bulukumba.
Ketua KPU, Asbar Akib yang dikonfirmasi seusai kegiatan berharap dengan digelarnya Deklarasi Kampanye Damai tersebut, menjadi komitmen awal agar pelaksanaan Pilkada Bulukumba berlangsung damai hingga seluruh rangkaian selesai.
"Dengan penyelenggaraan kampanye yang dimulai pada 25 September 2024 hingga 23 November 2024, diharapkan Pilkada berjalan damai dan tertib," harapnya.
Asbar meyakini bahwa prinsip yang dipegang masyarakat Bulukumba adalah malisiparrappe tallang sipahua, yang mencerminkan perpaduan antara dialog Bugis dan Konjo.
Menurutnya itu bertujuan untuk mengembangkan amanat persatuan dalam rangka mencapai kesejahteraan bersama, baik lahir dan batin, dunia maupun akhirat.
"Dengan prinsip ini, kami berharap gesekan politik yang terjadi dapat diminimalisir sehingga tetap dalam batas wajar," tukasnya. ****