BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Peserta didik SMAN 3 Bulukumba Imam Nurainun Masyhur dan Uun Ersa Ramadhani yang tergabung dalam Tim Fiksi meraih Medali Emas Kategori Lomba Game, Aplikasi, Video dan Animasi pada Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Nasional.
Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Nasional ini diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) melalui Badan Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikburistek).
Festival tersebut diikuti peserta didik SMA, MA dan SMK dari seluruh Provinsi di Indonesia, dan dilaksanakan di Gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto Kav 94, RT 11/RW 3, Pancoran, Kec Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta.
Guru Pendamping, Riswanto menyampaikan bahwa kedua peserta didiknya tergabung dalam 1 tim ini lolos mendaftar di Bidang Aplikasi dan Game dengan Mengangkat Judul Inovasi “Safe Guard Gas/Aplikasi Android Untuk Memonitoring Kebocoran Gas Rumah Tangga Berbasis Sensor Arduino Uno”.
“Mereka berdua berhasil melewati 3 tahap seleksi, terdiri seleksi Administrasi, kemudian lolos ke tahap 1, setelah Lolos di Tahap 1 menuju Tahap 2 sampai Tahap Final, dan Alhamdulillah berhasil Juara I dan meraih Medali Emas dan Hadiah Uang Rp 25 Juta,” ucapnya dengan gestur tubuh sangat bangga dan gembira atas raihan siswanya.
Riswanto mengatakan, jadi anak-anak buat inovasi tapi sudah harus siap untuk masuk dunia pasar bukan skala penelitian saja. Selain latar belakang, katanya, metode pembuatan, hasil inovasi, anak-anak juga membuat perencanaan keuangan, analisis swot, break event point, HPP, HJP dan seterusnya.
Kemudian ada beberapa Bidang di Fiksi yang dibuka yaitu Bidang Aplikasi, Game dan Video Interaktif, Bidang Boga, Bidang Kriya, Bidang Fashion, Bidang Desain Grafis, dan Budidaya.
Sosok siswa SMAN 3 Bulukumba, Imam Nurainun Masyhur ini adalah pertama dari 2 bersaudara yang saat ini duduk di Kelas XII MIA 5 memiliki prestasi akademik rangking 10 di kelas.
Sementara untuk prestasi non akademik, pernah menjadi finalis dan mewakili Indonesia dalam Kompetisi Coding International FICA (Festival Inovasi Coding Academy 2023).
Sedang untuk sosok Uun Ersa Ramadhani saat ini duduk di Kelas XII MIA 1 di SMAN 3 Bulukumba, dia adalah anak pertama dari pasangan Abd Rafid dan Eka Samsuriyani ini memiliki prestasi akademik peringkat 3 di kelasnya.
Walaupun Imam Nurainun Masyhur ini tidak masuk 10 besar di kelasnya tapi ia punya Kecintaan dalam bidang Programing, Coding, dan membuat Applikasi. Dan untuk Uun Ersa Ramadhani memiliki Kemampuan Public Speaking yang bagus dan berani berpendapat.
“Jadi mereka berdua ini tergabung dalam 1 tim dan saling melengkapi satu sama lain, dan berhasil mewakili Sulsel mengikuti Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Nasional Kategori Lomba Game, Aplikasi, Video dan Animasi. Dan Alhamdulilah, berhasil Juara I dan membawa pulang Medali Emas dan hadiah uang Rp 25 Juta,” katanya..
Hal sama juga disampaikan Ketua Kontingen, Imran Kadir Dalle, yang merasa bangga atas raihan prestasi tim SMAN 3 Bulukumba yang mewakili Sulsel Tingkat Nasional ini.
“Kedua siswa ini, Imam Nurainun Masyhur dan Uun Ersa Ramadhani mengikuti lomba dengan sistem ekspose/presentase terhadap temuan dan mengadakan pengujian pada temuan tersebut, setiap tim beranggotakan 2 orang siswa,” jelas Imran yang ditunjuk jadi Ketua Kontingen oleh Disdik Sulsel ini.
Katanya, setelah itu ada expo berbentuk pameran, untuk diperkenalkan di masyarakat, sejauh mana penggunaannya. Kedua siswa SMAN 3 Bulukumba ini memperkenalkan penemuan sensor untuk kebocoran gas elpiji yang dikonekkan ke smartphone sebagai pengamanan rumah tangga yang dapat mengantisipasi bocornya tabung gas.
“Alat sensor gas ini sudah banyak terjual di pasaran, bahkan sudah menghasilkan ratusan juta rupiah. Jadi ini alat sensorMakanya dia juara 1, kategori pengembangan Usaha, sudah lama dibuat oleh kedua siswa ini, cuman baru kali ini dia ikut lomba tingkat nasional melalui online, tesnya 3 kali baru masuk finalis,” jelas Imran KD.
Alat sensor hasil buatan kedua siswa SMAN 3 Bulukumba atas nama Imam Nurainun Masyhur dan Uun Ersa Ramadhani ini, tambah Imran KD, memakai perangkat lunak dan dijual di pasaran dengan kisaran harga Rp 140 ribu. ****