Resah Sudah Lama Keluhkan Kebutuhan Air Bersih, Warga Bontobahari Pilih JADIMI untuk Pimpin Bulukumba

  • Bagikan
Kampanye pasangan JADIMI di Kecamtan Bontobahari. (Mad/mediaJadimi)

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Ratusan warga Kecamatan Bontobahari, mengalihkan dukungan, di Pilkada Bulukumba 2024.

Mereka memutuskan untuk mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati, Jamaluddin M Syamsir (JMS) dan Tomy Satria Yulianto (TSY) atau dikenal dengan tagline JADIMI.

Selama tiga tahun terakhir, warga mengaku hanya menerima janji terkait penyelesaian air bersih dan pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura) yang lebih baik, namun tak kunjung mereka rasakan.

Tokoh masyarakat Bontobahari, Andi Nurjaya yang juga mantan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bulukumba itu, menyampaikan apa yang dialami dari masyarakat setempat.

"Masyarakat sudah lama menunggu, tiga tahun berlalu, janji soal air tak kunjung direalisasikan. Kami hanya diberi harapan, tapi tak ada tindakan nyata. Saatnya memilih pemimpin baru yang benar-benar peduli pada kebutuhan dasar kami," ungkapnya.

Andi Nurjaya mengaku, bahwa dirinya telah melakukan berbagai upaya dan pengorbanan untuk menyelesaikan permasalahan air bersih, yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.

"Saya perlu menekankan dan meluruskan kondisi, saya tidak dipecat sebagai Direktur PDAM Bulukumba melainkan saya mengundurkan diri, karena permasalah air tidak bisa selesai tanpa intervensi pemerintah," ungkapnya.

Nurjaya mengatakan bahwa masih banyak desa di Kabupaten Bulukumba yang mengalami kesulitan air.

"Pertemuan ini hari menyampaikan apa yang menjadi keresahan masyarakat Bontobahari secara umum. Dan kami berharap permasalahan ini bisa diselesaikan oleh pasangan JADIMI," ujarnya.

Sementara, calon Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto (TSY) yang menghadiri deklarasi dukungan itu, menegaskan bahwa permasalahan ini sudah masuk dalam program strategis JADIMI.

"Air bersih bukan lagi janji, ini adalah kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi. Maka dari itu kami ada progam JADIMI Revitalisasi Layanan Air Bersih," ungkapnya.

TSY menerangkan jika penyelesaian permasalahn air ini, bisa diselesaikan melalui PDAM membutuhkan support pemerintah.

Selain itu, permasalahan lainnya menurut TSY. Kondisi ekonomi di Bontobahari tidak mengalami perubahan yang berarti dengan banyaknya anak muda yang memilih untuk merantau keluar.

"Kami melihat secara umum kondisi ekonomi tidak ada perubahan berarti, ini juga terjadi secara umum di Bulukumba. Banyak anak muda merantau keluar seperti ke Morowali, Kalimantan, dan Malaysia," beber TSY.

Warga Bontobahari berharap, dengan memilih JMS-TSY, mereka tidak lagi hanya mendapat janji, tetapi juga aksi nyata untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka, terutama dalam hal penyediaan air bersih. (Mad/Has)

  • Bagikan