TBM Rumah Nalar Dorong Penguatan Komunitas Penggerak Literasi

  • Bagikan
Kegiatan diskusi praktik baik komunitas penggerak literasi.

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Rumah Nalar,  melaksanakan Diskusi Praktik Baik Komunitas Penggerak Literasi. Kegiatan tersebut berlangsung di halaman TBM Rumah Nalar Dusun Batang-batang, Desa Anrang, Kecamatan Rilau Ale, Sabtu, 5 Oktober 2024.

Ketua TBM Rumah Nalar, Abdul Haris Mubarak mengatakan, Kegiatan Diskusi Praktik Baik Komunitas Penggerak Literasi ini merupakan penguatan komunitas yang melibatkan berbagai komunitas Penggerak Literasi di Kabupaten Bulukumba.

"Kegiatan ini didukung oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia tahun 2024," katanya, Senin, 7 Oktober 2024.

Peserta yang hadir pada kegiatan ini sebanyak 30 orang yang berasal dari berbagai komunitas, TBM Bina Bangsa, Hamaika Project, Koin Untuk Negeri, KT Bina Bangsa, RM Al Iman Campulea, KMPS Lestari, TBM Rumah Pena dan Relawan TBM Rumah Nalar. 

"Alur kegiatan ini dimulai dengan registrasi peserta, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi singkat tentang program dan maksud melaksanakan kegiatan diskusi praktik baik  kemudian penyampaian materi oleh Andi Abdul Karim, S.S yang akrab disapa Andhika Mappasomba sekaligus pemantik kegiatan diskusi praktik baik komunitas penggerak literasi ini," jelasnya.

Andhika Mappasomba berpesan agar setiap kegiatan memiliki jejak digital berupa dokumentasi kegiatan, terutama terkait dengan gerakan literasi. Informasi yang dibagikan bisa dikenal dan diketahui oleh orang-orang luar bahkan donator dan aktivis yang suatu saat akan berkontribusi mendukung kegiatan anda atau paling tidak, akan menyampaikan ke jejaringnya yang bisa membantu. 

"Penyampaian lain sebagai pemantik diskusi adalah “kurangnya literasi yang membuat kelompok Masyarakat menjadi miskin”, salah satunya disebutkan bahwa kekayaan alam di Bulukumba sangat melimpah dengan ikannya tetapi ikan yang diambil di Bulukumba justru dibeli oleh pengusaha Sinjai di Lappae kemudian datanglah orang bulukumba berwisata disana dengan membeli dan makan ikan disana," tambahnya. (**)

Penulis: Fitriani SalwarEditor: Haswandi
  • Bagikan