Asrama Mendesak: Santri Putri Tahfidz Al A’raf Bulukumba Perlu Tempat Tinggal Layak

  • Bagikan
Kondisi Asrama di Pondok Pesantren Tahfidz Al A’raf Bulukumba.

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Sejak tiga tahun lalu, mushola sederhana berukuran 5×5 meter di Pondok Pesantren Tahfidz Al A’raf Bulukumba telah berfungsi ganda sebagai asrama bagi 25 santri putri.

Bangunan tersebut yang awalnya hanya difungsikan sebagai tempat ibadah, kini menjadi satu-satunya tempat tinggal bagi santri yang sedang menempuh pendidikan tahfidz Al-Qur’an.

Tidak jauh dari lokasi tersebut, pembangunan asrama baru sebenarnya sudah dimulai untuk menggantikan bangunan kayu yang tidak layak huni.

Namun, karena keterbatasan dana, pembangunan tersebut terhenti dan para santri belum mendapatkan tempat tinggal yang lebih memadai.

Muhammad Erwin, pengurus pondok pesantren menekankan urgensi penyelesaian asrama tersebut.

“Penyelesaian asrama ini sangat mendesak. Saat ini, santri masih tinggal di mushola yang juga berfungsi sebagai tempat ibadah,” ungkapnya.

Erwin menjelaskan bahwa untuk melanjutkan pembangunan, pondok pesantren memerlukan bahan baku seperti semen, pasir, keramik dan bahan instalasi listrik untuk keperluan lantai, plester dinding, serta jendela dan pintu.

“Kami memerlukan dukungan untuk memulai kerja bakti agar para santri bisa segera menempati asrama yang layak,” ujarnya setelah kegiatan pengecoran lantai asrama.

Pondok Pesantren Tahfidz Al A’raf Bulukumba berharap bisa segera melanjutkan pembangunan asrama ini agar para santri dapat belajar dan tinggal dalam kondisi yang lebih baik dan nyaman.

"Jika pembangunan asrama baru di Pondok Pesantren Tahfidz Al A’raf Bulukumba berhasil direalisasikan, dampak positif tidak hanya akan dirasakan dalam jangka pendek tetapi juga dalam jangka menengah dan panjang. Dalam jangka menengah, santri akan menikmati lingkungan belajar yang lebih nyaman dan kondusif, yang dapat meningkatkan fokus dan semangat mereka dalam menghafal Al-Qur’an. Selain itu, asrama yang layak akan memberikan rasa aman dan stabilitas, memungkinkan santri untuk lebih produktif dalam kegiatan belajar dan ibadah,” tutup Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sulsel, Basori Shobirin. ****

Penulis: SumEditor: Haswandi Ashari
  • Bagikan