Rutan Bantaeng Bersama Damkar Gelar Simulasi Hadapi Kebakaran

  • Bagikan
Simulasi hadapi kebakaran di Rutan Bantaeng. (Mad/RadarSelatan)

BANTAENG, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bantaeng bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bantaeng gelar simulasi menghadapi kebakaran. 

Selain melakukan simulasi hadapi kebakaran, Rutan Bantaeng juga berencana membuat perjanjian kerja sama dengan Dinas Damkar Kabupaten Bantaeng terkait penanggulangan cepat bencana kebakaran sebagai bentuk mitigasi risiko.

Kepala Rutan Bantaeng, Ambo Asse mengucapkan terima kasih atas kesediaan pihak damkar memberikan materi penting tersebut kepada jajarannya dan Warga Binaan. 

“Semoga pengetahuan baru ini membuat kami mampu meminimalisir bencana kebakaran, baik di lingkungan kantor maupun di rumah masing-masing,” harapnya.

Selanjutnya, Kepala Seksi Operasional Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Bantaeng, Harsad, selaku narasumber menjelaskan beberapa hal yang menjadi faktor penyebab dan cara penanggulangan secara modern dan tradisional, antara lain korsleting listrik, punting rokok yang dibuang sembarangan, minyak goreng dan lemak di bagian dapur, serta faktor kelalaian, seperti lupa mematikan aliran listrik dan penggunaan api terbuka yang luput dari pengawasan. 

“Tetap tenang saat menghadapi kebakaran dapat membuat kita untuk berpikir lebih jernih mengambil keputusan yang tepat, seperti tindakan memadamkan api, mengevakuasi, atau meminta bantuan,” jelasnya.

Harsad juga menjelaskan pentingnya belajar menggunakan alat pencegah dini kebakaran, seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan pemasangan alat, seperti fire block serta beberapa alat yang bisa digunakan untuk memadamkan api secara tradisional, seperti karung goni atau lap basah. 

“Alhamdulillah, Rutan Bantaeng telah memiliki beberapa APAR dan fire block yang dipasang di beberapa titik disertai jalur dan titik evakuasi,” pujinya.

Kegiatan tersebut juga meliputi praktik langsung bersama tenaga damkar terkait pemadaman api menggunakan alat-alat modern dan tradisional. 

“Materi tadi menjadi pekerjaan rumah bagi saya agar tidak panik dan berpikir cepat sebab sebagian besar kobaran api bisa dipadamkan atau diminimalisir penyebarannya,” ucap Herinurdi, salah seorang petugas pengawas bahan makanan dan dapur Rutan Bantaeng. (Mad/Has)

  • Bagikan