BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Andi Muhamad Farhan Fajari, atau akrab disapa Farhan, menjadi sosok inspiratif bagi pemuda di Kabupaten Bulukumba.
Putra sulung Wakil Bupati Bulukumba (cuti), Andi Edy Manaf, kini namanya semakin melejit dengan berbagai usaha yang telah dirintisnya.
Meski berada di Jerman, Farhan tetap terhubung dengan tanah kelahirannya melalui bisnis dan kontribusi positif bagi masyarakat.
Farhan saat ini tengah menempuh pendidikan di Hochschule Anhalt, Sachsen Anhalt, Bernburg, Jerman, dalam jurusan Manajemen Bisnis.
Perjalanan pendidikannya dimulai sejak tahun 2019 setelah menamatkan pendidikan menengah di SMA Karisma Bangsa, Tangerang Selatan.
Ia dididik mandiri oleh kedua orang tuanya dan memilih hidup sederhana meski berasal dari keluarga yang berkecukupan.
Ayahnya, Andi Edy Manaf, dikenal sebagai tokoh politik dengan pengalaman panjang di DPRD Bulukumba hingga DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, serta menjabat sebagai Ketua DPD PAN Bulukumba
Selama menuntut ilmu di Jerman, Farhan juga bekerja paruh waktu sebagai pengantar pizza. "Untuk apa gengsi. Yang kita kerjakan halal kok," ujar Farhan saat diwawancarai RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, 27 Oktober 2024.
Sebagai pengantar pizza, dalam sehari, ia bisa mendapatkan 11 hingga 12 Euro atau sekitar Rp200 ribu per jam. Bekerja di negeri asing, menurutnya, memberikan pengalaman berharga dan melatih kemandirian yang tak ternilai.
Berbekal ilmu bisnis, Farhan telah mendirikan usaha franchise "Kopi dari Hati" di Jalan Sam Ratulangi, Bulukumba. Usaha kedai kopi ini dianggapnya cocok untuk mengisi pasar Bulukumba yang memiliki banyak pecinta kopi.
"Alhamdulilah KDH ini telah menjadi salah satu tempat favorit di Bulukumba. Saya harap kedai ini bisa terus menjadi tempat yang disukai semua kalangan, mulai dari milenial hingga orang tua," jelas Farhan.
Selain itu, bisnis ini juga membantu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Farhan tak hanya berhenti pada usaha kuliner. Bersama teman-temannya, ia mendirikan AMF Event Soundspace, event organizer yang telah menggarap acara musik terbesar di Bulukumba, yakni Phinisea Music Fest.
Dengan memanfaatkan teknologi, Farhan mampu mengelola bisnisnya meski kembali ke Jerman untuk melanjutkan pendidikan. Ia dapat memantau bisnisnya secara virtual dan melakukan rapat online.
Kisah Farhan adalah bukti bahwa dengan kerja keras, kemandirian, dan kecintaan terhadap kampung halaman, seorang pemuda bisa memberikan kontribusi besar bagi daerahnya, bahkan dari negeri yang jauh.****