Gedung Ammatoa Segera Rampung, Simbol Kemajuan Bulukumba di Pemerintahan Andi Utta-Edy Manaf

  • Bagikan
Pembangunan Gedung Ammatoa, Selasa, 5 November 2024

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Kabupaten Bulukumba akan segera memiliki gedung kebudayaan baru bernama Gedung Ammatoa, yang dirancang sebagai ikon kemajuan daerah berjuluk Butta Panrita Lopi tersebut.

Gedung ini akan berfungsi sebagai pusat perkantoran serta ruang pertunjukan kesenian dan kebudayaan, dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan para pegiat seni di Bulukumba.

Gedung Ammatoa akan terintegrasi dengan Gedung Pinisi melalui jembatan penyeberangan atau sky bridge, yang akan menghubungkan dua gedung publik tersebut.

Pembangunan gedung ini terbagi dalam dua tahap, tahap pertama mencakup pembangunan struktur yang ditargetkan selesai pada Desember 2024, sementara tahap kedua, berupa penyelesaian akhir, direncanakan dimulai pada tahun 2025.

Pada pembangunan tahap pertama ini, dikerjakan oleh PT.Sisco Sinar Jaya dengan nilai anggaran kurang lebih 17 miliar rupiah. Selain pelaksana, Pemkab juga menggunakan jasa konsultan pengawas yang dipercayakan kepada CV. Cipta Estetika Konsultan.

Site Manager Proyek Gedung Ammatoa, H. Rahman Yamin Nugie, menyatakan bahwa saat ini proses pengerjaan struktur telah mencapai 35,09 persen per 2 November 2024.

“Proses pengerjaan struktur kolom dan plat lantai dua sedang berjalan. Jika tanpa kendala, tahap pertama ini akan rampung sesuai target pada Desember 2024,” ujarnya.

Kabid Humas Dinas Kominfo Bulukumba, Andi Ayatullah Ahmad, menambahkan bahwa Gedung Ammatoa tidak hanya akan menjadi ikon baru di Bulukumba tetapi juga fasilitas lengkap bagi para pegiat seni dan budaya di daerah tersebut.

“Gedung ini akan menjadi ruang publik dengan fasilitas ruang seni dan budaya, termasuk studio dan galeri seni, serta berfungsi sebagai ruang perkantoran,” jelasnya.

Gedung Ammatoa dibangun di lahan bekas Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bulukumba, yang terletak di seberang Gedung Pinisi. Menurut Andi Ayatullah, proses awal pembangunan sudah terlihat dengan pembersihan area di samping Gedung Pinisi.

Ichdar Yeneng Al-Farabi, seorang pegiat seni dan budayawan di Bulukumba, menyambut baik pembangunan Gedung Ammatoa ini. Ia menilai proyek ini sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah terhadap para pekerja seni di Bulukumba.

“Selama ini Bulukumba belum memiliki fasilitas yang memadai untuk seni dan budaya. Kehadiran Gedung Ammatoa akan menjadi angin segar bagi pegiat seni,” ungkapnya.

Ichdar berharap pemerintah dapat melibatkan para pemerhati seni dalam proses perancangan fasilitas kesenian di gedung ini.

“Kehadiran gedung ini luar biasa, tapi kami berharap tetap ada unsur kearifan lokal, khususnya dalam ruang keseniannya nanti,” pintanya.****

  • Bagikan

Exit mobile version