Pengamat Pendidikan UNM Apresiasi Program Kuliah Gratis Paslon Ilham-Kanita di Bantaeng

  • Bagikan
Dr Arifin Manggau, Pengamat Pendidikan Universitas Negeri Makassar. (Ist)

BANTAENG, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID – Pengamat pendidikan Universitas Negeri Makassar, Dr Arifin Manggau, mengapresiasi paslon 02 Ilham Azikin-Kanita Kahfi (IAKAN), yang mengusung program kuliah gratis jika diberi amanah oleh warga Bantaeng untuk menjabat sebagai bupati dan wakil bupati.

“Kita tahu bersama, tidak semua orang bisa berkuliah. Kalau pemerintah hadir memberikan ruang untuk warganya agar bisa kuliah secara gratis, itu program yang sangat luar biasa dan patut untuk kita support (dukung) penuh agar terealisasi," kata Dr Arifin, di Makassar, Selasa 12 November 2024. 

Menurut DR Arifin, dia telah melakukan kajian terhadap sejumlah program unggulan para calon kepala daerah di Sulsel pada Pilkada serentak 2024. Dari berbagai program yang ditawarkan para calon kepala daerah tersebut, Arifin mengaku tertarik dengan program kuliah gratis yang dijanjikan di Kabupaten Bantaeng oleh paslon 02 IAKAN. 

Arifin juga mengaku mengapresiasi kepada pasangan calon kepala daerah yang memberikan perhatian lebih kepada dunia pendidikan, karena pendidikan yang mampu mengubah SDM sebuah daerah kabupaten atau kota.

Pada Pilkada kali ini, Kabupaten Bantaeng menjadi salah satu barometer terkait sektor pendidikan karena dijadikan prioritas yang ditawarkan kepada Masyarakat. 

“DR Ilham Azikin dan Nurkanita Maruddani Kahfi di Bantaeng menjadi satu-satunya yang berani menawarkan program kuliah gratis,” tegas DR Arifin. 

Menurutnya, program kuliah gratis sebenarnya juga dilaksanakan oleh pemerintah di tingkat nasional. Namun daya jangkau program nasional ini tidak akan luas jika pemerintah daerah tidak melakukan hal yang sama. 

"Saya yakin, program ini akan mendorong perluasan program nasional. Ini bentuk sinkronisasi program antara program nasional dan program daerah," jelas dia. 

Menurut Arifin, pemerintah daerah sebenarnya sangat bisa merealisasikan progam kuliah gratis, karena sangat bergantung dengan kemauan politik bupati atau wali kota. 

"Semua sebenarnya tergantung dengan kebijakan daerah. Kalau kepala daerahnya ingin fokus memberikan kuliah gratis, tentu hal itu bisa terealisasi," jelas dia. 

Arifin menambahkan, calon kepala daerah yang inovatif tentu bisa mencari solusi untuk mengaplikasikan kuliah gratis. Kepala daerah yang memiliki jejaring yang luas tentu sangat bisa melakukan hal itu. 

"Sehingga saya salut dan apresiasi setinggi-tingginya, jika ada kepala daerah yang memiliki program menggratiskan masyarakatnya hingga di bangku kuliah. Sebab ini menandakan majunya sebuah daerah dilihat dari kesejahteraan dan pendidikannya memadai," pungkasnya.(Mad/Has)

  • Bagikan

Exit mobile version