Puluhan Peternak Ayam Terancam Gulung Tikar, Persyaratan Perusahaan Mitra Dianggap Memberatkan

  • Bagikan
Kondisi kandang ayam potong milik salah satu peternak di Desa Bulo-bulo yang sudah tiga bulan tidak menerima suplai bibit dari perusahaan

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Puluhan peternak ayam potong di Kabupaten Bulukumba yang bermitra dengan PT. Bintang Sejahtera Bersama (BSB) menghadapi ancaman gulung tikar akibat persyaratan yang dianggap terlalu berat.

Salah satu peternak, Haris, warga Desa Bulo-bulo, Kecamatan Bulukumpa, mengaku sudah tiga bulan tidak menerima suplai bibit ayam dari perusahaan mitra tersebut.

"Sudah tiga bulan tidak ada cek-in ayam, Pak. Padahal kandang ini menjadi sandaran kehidupan kami dan keluarga, juga beberapa orang yang bekerja di sini," ungkap Haris kepada RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Minggu, 17 November 2024.

Menurut Haris, PT. BSB meminta peternaknya untuk meng-upgrade kandang dari model terbuka menjadi semi tertutup (semi close house) yang dilengkapi teknologi modern.

Namun, proses ini memerlukan biaya besar, sekitar Rp400 juta hingga Rp500 juta, yang sulit dipenuhi dalam waktu singkat.

"Kalau dihitung, kami butuh waktu sekitar satu tahun atau enam siklus produksi untuk mengumpulkan modal agar bisa upgrade kandang," jelas Haris.

43 Peternak Terancam Gulung Tikar

Ketua Asosiasi Peternak Ayam Bulukumba (APAB), Anbas, mengungkapkan bahwa sekitar 43 peternak mitra PT. BSB mengalami kendala serupa.

Mereka belum mampu memenuhi permintaan perusahaan untuk mengubah kandang menjadi semi close house.

"Kami akan mencoba menjadi mediator dalam persoalan ini. Peternak kita butuh waktu dan proses untuk memenuhi permintaan tersebut," ujar Anbas.

Anbas juga menekankan pentingnya adanya jaminan keberlanjutan usaha setelah peternak memenuhi permintaan upgrade kandang.

"Kami berharap perusahaan mitra tidak langsung memutus hubungan hanya karena persoalan kecil. Jaminan keberlanjutan usaha harus jelas," katanya.

Pemerintah Siap Memfasilitasi Mediasi

Dari pihak pemerintah, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Bulukumba, Thayeb Maningkasi, mengaku siap memfasilitasi mediasi antara peternak dan perusahaan.

"Tentu ini tidak boleh dibiarkan. Kami atas nama pemerintah akan memediasi agar kedua pihak menemukan solusi yang saling menguntungkan," tegas Thayeb.

Dalam waktu dekat, APAB bersama pihak pemerintah berencana membangun komunikasi dengan PT. BSB untuk memastikan keberlanjutan kemitraan yang adil dan tidak memberatkan peternak.

Persoalan ini menjadi perhatian serius karena usaha peternakan ayam potong merupakan sumber penghidupan utama bagi puluhan keluarga di Bulukumba. Keputusan yang diambil diharapkan dapat memberikan jalan tengah bagi peternak dan perusahaan mitra.****

  • Bagikan

Exit mobile version