Bulog Pastikan Stok Pangan Aman,  Serapan Beras Capai 7.431 Ton

  • Bagikan
Norin Samma (Wakil Pimpinan Bulog Subdivre Bulukumba)

BULUKUMBA,RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Perusahaan umum (Perum) Badan urusan logistik (Bulog) Subdivre Bulukumba memastikan stok pangan utamanya beras tetap aman. Hal ini tentunya dilihat dari  realisasi serapan beras yang telah melebihi target yang telah ditetapkan pemerintah.

Wakil Pimpinan Bulog Subdivre Bulukumba, Norin Samma mengatakan, untuk beras PSO atau beras yang diserap oleh Bulog dari petani untuk menjaga stabilitas harga beras per tanggal 18 November 2024 sudah mencapai 7.431 ton dari target 7.030 ton.

"Beras PSO sudah melebihi target realisasinya sudah mencapai 105 persen,  dari target 7.030 ton. Serapan ini masih akan terus bertambah karena masih ada beberapa wilayah yang sementara panen," katanya, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 19 November 2024.

Tidak hanya beras PSO saja, tetapi untuk jenis beras komersil serapannya juga sudah melebihi target, dari target 1.130 ton serapannya sudah mencapai 1.360 ton atau 120 persen.

"Hanya saja untuk komersil memang kami tidak terlalu banyak karena kami sesuaikan saja dengan permintaan, beda kalau PSO dananya disediakan oleh negara dan pendistribusiannya juga telah ditetapkan," jelasnya.

Norin menambahkan, untuk masa panen untuk periode Agustus hingga Oktober lalu tidak ditemukan kendala dalam hal menyerap beras dari petani. Hal ini terjadi karena terjadi persamaan masa panen dengan beberapa wilayah lainnya seperti Pinrang, Sidrap dan lainnya.

"Beda pada saat masa panen Mei lalu, banyak mitra yang agak kesulitan mendapatkan stok dari petani, karena banyak juga pedagang yang masuk dari luar kabupaten di wilayah Bulog Subdivre Bulukumba," tambahnya.

Saat ditanya terkait kualitas beras, Norin berharap ada sinergitas dari pertanian dalam hal ini penyuluh pertanian.

"Kami berharap pendampingan yang dilakukan oleh penyuluh tidak hanya pada proses tanam hingga panen, tetapi pendampingan juga dilakukan pasca panen supaya kualitas beras dari petani itu lebih bagus lagi," tutupnya. (**)

Penulis: Fitriani SalwarEditor: Haswandi
  • Bagikan

Exit mobile version