BULUKUMPA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat serius dan mempengaruhi masa depan anak-anak. Sebagai dampak kekurangan gizi jangka panjang, stunting dapat menghambat tumbuh kembang anak, memengaruhi kecerdasan, dan berisiko tinggi bagi kualitas hidup di masa depan.
Oleh karena itu, penanganan dan pencegahan stunting harus menjadi prioritas utama. Ini adalah permasalahan yang harus dihadapi bersama dan untuk itu diperlukan program yang komprehensif, terkoordinasi, serta melibatkan seluruh elemen masyarakat.
"Di Desa Salassae, kami berkomitmen untuk ikut serta dalam penanggulangan masalah stunting ini. Salah satu upaya yang kami lakukan adalah dengan memberikan suplemen gizi kepada sasaran yang berisiko stunting, seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak balita," kata Kades Salassae, Gito Sukamdani.
Program pemberian suplemen ini diharapkan dapat meningkatkan status gizi mereka dan mengurangi potensi stunting di Desa Salassae 15 Oktober 2024 lalu, Pemerintah telah menyerahkan suplemen gizi kepada sasaran yang telah teridentifikasi.
"Untuk mengetahui efektivitas dari program ini, kami melakukan evaluasi terhadap penerima manfaat. Alhamdulillah, berdasarkan hasil evaluasi yang kami lakukan, kami mendapatkan kabar yang menggembirakan. Mayoritas sasaran melaporkan bahwa mereka merasa program pemberian suplemen ini cukup berhasil, terbukti dengan meningkatnya berat badan mereka sebagai indikator peningkatan status gizi. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi yang kami lakukan memberikan dampak positif terhadap kesehatan mereka," jelasnya.
Namun, meskipun hasil ini sangat menggembirakan, pemerintah desa menyadari bahwa upaya penurunan angka stunting tidak cukup hanya dengan memberikan suplemen gizi saja.
Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan program ini dengan pendekatan yang lebih holistik, melibatkan pendidikan gizi yang tepat, serta memastikan akses masyarakat terhadap pangan bergizi dan layanan kesehatan yang memadai. Keberhasilan program ini juga tidak lepas dari dukungan seluruh pihak, termasuk masyarakat, kader kesehatan, dan pemerintah desa.
"Dengan evaluasi yang positif ini, kami semakin yakin bahwa bersama-sama kita bisa menanggulangi stunting dan memberikan generasi penerus kita kesempatan untuk tumbuh sehat dan cerdas. Kami berharap program ini bisa terus berkembang dan memberi manfaat lebih luas, serta menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk ikut terlibat dalam perang melawan stunting," tutupnya. (**)