BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bulukumba telah merampungkan rekapitulasi suara Pilkada serentak 2024 untuk pemilihan gubernur (Pilgub) dan bupati (Pilbup). Salah satu sorotan utama adalah penurunan signifikan tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Bulukumba.
Berdasarkan data KPU Bulukumba, jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya hanya mencapai 226.898 dari total daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 344.983 orang.
Dengan rincian, suara sah sebanyak 222.462, sementara suara tidak sah mencapai 4.436. Tingkat partisipasi ini berada pada angka 65,77 persen, jauh lebih rendah dibandingkan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 yang mencatat partisipasi hingga 75 persen.
Penurunan juga terjadi jika dibandingkan dengan Pilkada 2020 yang mencapai 74,25 persen.
Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Sinjai (Umsi), Dr. Hermansyah, mengidentifikasi beberapa penyebab penurunan drastis partisipasi pemilih.
"Beberapa faktor yang memengaruhi antara lain waktu pelaksanaan Pileg dan Pilkada yang berdekatan, kejenuhan masyarakat terhadap proses politik, serta minimnya figur yang mampu memberikan harapan baru," jelasnya saat dikonfirmasi pada Kamis, 5 Desember 2024.
Selain itu, ia menyoroti kurangnya regenerasi kepemimpinan dan kampanye yang tidak memberikan edukasi politik bagi masyarakat.
“Ini menciptakan rasa apatis dan anggapan bahwa politik hanya milik kaum elit,” tambahnya.
Penurunan partisipasi ini juga tercermin hampir di seluruh wilayah pemilihan di Sulawesi Selatan, dengan rata-rata partisipasi mencapai 68,7 persen.
Turunnya partisipasi pemilih menjadi tantangan bagi penyelenggara pemilu dan para aktor politik untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat pada pemilihan berikutnya.
KPU Bulukumba diharapkan dapat mengevaluasi mekanisme sosialisasi dan pendekatan terhadap masyarakat untuk membangun kepercayaan terhadap proses demokrasi.****