Paslon ‘Hati Damai’ Menang Mutlak, Amir Uskara Legowo

  • Bagikan
Penyerahan berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara bupati dan wakil bupati oleh Ketua KPU Gowa, Fitra Syahdanul kepada saksi palson 'Hati Damai' Muhammad Idris Rate dan Mustari Mangngassai di Aula Kantor KPU Gowa Jalan Malombassang, Kecamatan Somba, Sungguminasa.

GOWA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Gowa, Husniah Talenrang-Darmawansyah Muin menang mutlak atas rivalnya Amir Uskara-Irmawati Haeruddin 'Aurama' pada pilkada serentak 2024.

Pasangan Amir Uskara dilibas dengan jumlah seliseh suara 30.398. Selisih itu setelah KPU Gowa menetepkan hasil rekapitulasi tingkat kabupaten.

Rapat pleno terbuka KPU Gowa berdasarkan salinan model D hasil KABKO-KWK. Nomor urut 02, Husniah Talenrang-Darmawansyah Muin mengantongi 225.492 suara. Sementara nomor urut 01, Amir Uskara-Irmawati Haeruddin, hanya 195.094 suara.

Surat keputusan KPU Gowa tentang penetapan hasil rekapitulasi pemilihan bupati dan wakil bupati dibacakan langsung ketua KPU Gowa Fitra Syahdanul dihadapan Bawaslu maupun para saksi baik saksi Paslon 01 maupun saksi Paslon 02.

Meski proses rekapitulasi dihujani interupsi baik dari saksi paslon maupun dari bawaslu, namun seluruh tahapan rekapitulasi dapat diselesaikan tepat waktu sesuai mekanisme yang telah diatur baik berdasarkan PKPU maupun tata tertib pleno rekapitulasi.

Saksi Paslon 02 Muhammad Idris Rate mengungkapkan, proses rekapitulasi secara berjenjang seluruh perolehan suara yang ada C salinan sama dengan apa yang tertera dalam C plano TPS, paslon 02 menang di 14 kecamatan dari 18 kecamatan se-Kabupeten Gowa.

"Pasangan nomor urut 01, Amir Uskara-Irmawati Haeruddin 'Aurama' hanya mengantongi suara sebanyak 195.094. Dari masing-masing angka peroleh suara paslon tersebut, kemenangan Hati Damai terpaut selisih 30.398 suara. Paslon 01 menang di 4 kecamatan dengan persentase perolehan suara Palson 01 Aurama 46,36 persen dan Paslon 02 Hati Damai 53,62 persen," ungkap Idris Rate, Sabtu 7 Desember 2024.

Amir Uskara Legowo

Menanggapi hasil rekapitulasi yang sudah ditetapkan KPU Gowa, calon bupati gowa, Amir Uskara menerima atau legowo terhadap hasil yang sudah ditetapkan dan dibacakan oleh pihak KPU Gowa dan tidak akan berlanjut ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Hari ini saya kumpulkan teman-teman konsultasi terkait dengan langkah-langkah yang harus kita ambil ternyata tadi setelah mereka berembuk, baik tim hukum maupun yang selama ini memang bekerja bersama-sama untuk saya mereka sudah sepakat untuk menerima keputusan KPU Gowa karena inilah yang menjadi pilihan masyarakat Gowa,” kata Amir Uskara, Jumat (6/12/2024).

Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Gowa, Amir Uskara-Irmawati Haeruddin saat konferensi pers bersama timnya di posko induk pemenangan terkait kasil rekapitulasi KPU Gowa.

Amir Uskara menambahkan, di arena perpolitikan dan apapun yang terjadi pihaknya bersama tim hukum sudah melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk bisa membawa Pilkada di Gowa ke jalur-jalur yang benar.

“Saya kira itulah yang terjadi di Gowa dan tentu sekali lagi saya mengatakan bahwa ini adalah pilihan masyarakat Gowa. Jadi hasil yang kami dapat itulah yang diinginkan oleh masyarakat dan kita juga tidak boleh merasa bahwa apa yang terjadi selama ini adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh masyarakat karena ternyata pilihan-pilihan itu tetap disana,” kata Amir Uskara.

Lebih lanjut AU, akronim Amir Uskara, pihaknya bersama tim memiliki ekspektasi sangat tinggi karena memang beberapa minggu sebelum pelaksanaan pemungutan suara pada 27 November 2024 lalu, survei-survei yang ada masih cukup bagus.

“Ternyata dengan kondisi yang ada kita lihat semua hasilnya mengatakan kami AURAMA berada di posisi 46 persen lebih dan paslon nomor 2 dengan 53 persen lebih. Ini sebuah keputusan yang diambil oleh masyarakat Gowa, makanya saya sepakat dengan tim termasuk tim hukum mengatakan bahwa kita terima kondisi ini karena inilah pilihannya,” lanjut Amir Uskara.

“Karena ini sudah selesai, mari selesaikan semua persoalan-persoalan sosial yang ada di masyarakat. Kita tidak ingin masih ada konflik di tingkat bawah maupun konflik antar masyarakat dengan aparat atau konflik antara aparat dengan aparat karena mungkin ada yang di saya dan ada yang di sana,” tutup Amir Uskara. (Del/Has/C).

  • Bagikan

Exit mobile version