BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID – Kepergian Farkhan Marosi (47) secara tragis meninggalkan duka mendalam bagi sejumlah warga Desa Polewali, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba.
Farkhan, seorang perantau asal Jawa yang telah tinggal di wilayah tersebut selama puluhan tahun, dikenal sebagai pribadi yang ramah dan akrab dengan penduduk asli setempat.
Rahmatia, salah seorang warga Desa Polewali, mengungkapkan bahwa Farkhan adalah salah satu perantau Jawa yang pertama kali bermukim di Borong Manempa.
Ia mengungkapkan, bahwa Farkhan-lah termasuk yang mengajak teman-temannya sesama komunitas Jawa untuk ikut menetap di desa tersebut.
"Mas Farkhan ini yang pertama kali datang ke sini, dia yang ajak teman-teman Jawanya untuk tinggal di sini. Makanya kami warga di sini paling akrab dengan almarhum," ujar Rahmatia kepada RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Senin, 9 Desember 2024.
Rahmatia juga menyebutkan bahwa ketika para perantau Jawa mendirikan kompleks tempat tinggal mereka di Borong Manempa, warga asli setempat turut membantu proses pembangunan atas inisiatif dari Farkhan.
"Bahkan dulu warga di sini bantu mereka bangun tempat karena diajak oleh Mas Farkhan," kenangnya.
Rahmatia mengaku tidak mengenal para pelaku, di komunitas jawa itu ia hanya mengenal Farkhan yang selama ini sering bersosialisasi dengan penduduk lokal.
"Baik sekali ini orang, Kami semua di sini merasa kehilangan," tambahnya.
Kematian Farkhan yang ditemukan terkubur di bekas lubang sampah tidak hanya mengejutkan warga Desa Polewali tetapi juga menyisakan pertanyaan besar tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Warga Desa Polewali kini berharap kasus ini segera terungkap secara menyeluruh, dan keadilan dapat ditegakkan untuk almarhum Farkhan Marosi serta keluarga yang ditinggalkan. ****