BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Sunil Syam (21) seorang mahasiswa semester tujuh di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Gazali Kabupaten Bulukumba, kini telah memiliki coffe shop dari hasil bekerja jadi barista di beberapa kafe di Bulukumba.
Mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) itu awalnya bekerja di beberapa kafe yang ada di Bulukumba, yang mengawali pengetahuannya dengan mengikuti pelatihan menjadi barista di Kabupaten Bantaeng.
“Saya awalnya ikut-ikut di kedai pinggir jalan, kemudian ikut pelatihan barista di Bantaeng, saya mencoba masuk beberapa coffe shop yang ada di Bulukumba, untuk menambah pengalaman, dan wawasan, itu sebelum masuk kuliah,” cerita Sunil.
Menurut dia, sebelum masuk kuliah dirinya telah terlebih dahulu sudah menjadi barista, kemudian dia memilih untuk berkuliah di kampung halaman sendiri.
Sambil meracik kopi yang menjadi ciri khasnya saat bekerja di kafe, Sunil juga aktif di organisasi kamahasiswaan yakni KSR Palang Merah Indonesia, Himpunan Mahasiswa Islam, dan TDA kampus.
Saat beranjak semester lima dirinya memilih untuk memulai merintis coffe shop yang terletak di Jalan Melati, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba yang berada di Area kantor Kurita.
“Dulu cuma punya uang dua juta sebagai modal utama. Untuk alat kopi memang itu sudah ada semenjak masih kerja di kafe, jadi dulunya itu tiap gajian ada menyisipkan uang untuk beli alat kopi,” kata dia.
Kemudian kata pria kelahiran Desa Dampang, Kecamatan Gantarang, Bulukumba itu, menjadikan uang yang disisipkan untuk membeli alat kopi, untuk dia gunakan di coffe shop miliknya.
Mannawa menjadi brand yang dia mulai perkenalkan sejak tahun 2023 bukan hanya itu, Sunil juga membawa brand Mannawa ke event dan kompetisi kopi yang ada di Indonesia.
“Disamping itu untuk memperkenalkan brand Mannawa, itu saya sering mengikuti beberapa kompetisi kopi,” kata Sunil kepada RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, saat berada di coffe shop miliknya.
Cita rasa kopi racikan Sunil, memiliki ciri khas tertentu yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pencinta kopi, walaupun tempat dia menjual kopinya sederhana, namun coffe shop miliknya selalu ramai dikunjungi.
“Saya menyajikan kopi speciality dari berbagai daerah di indonesia, dan tak kalah penting juga memakai kopi lokal yakni dari pegunungan Kahayya. Harga kopi yang dipatok mulai dari Rp10 ribu, sudah dapat menikmati kopi yang nikmat dan berkualitas,” tutup dia. (Mad/Has)