BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID – PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia akhirnya angkat bicara terkait keluhan bau yang diduga berasal dari aktivitas industrinya di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA). Bau tersebut dilaporkan tercium hingga ke wilayah Kecamatan Gantarang dan Ujungbulu di Kabupaten Bulukumba.
Armin Manninriang, perwakilan dari PT Huadi, menjelaskan bahwa pihaknya secara rutin melakukan pengujian kebauan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Industri smelter kami telah melakukan pengujian kebauan setiap semester, sebagaimana diatur dalam PERMEN No. 4 Tahun 2014 dan Lampiran VII PP 22 Tahun 2021 terkait pengelolaan lingkungan,” ungkap Armin pada Jumat, 13 Desember 2024.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pengujian kebauan terbaru.
“Kami akan terus berkoordinasi dan memberikan informasi terkini kepada publik mengenai langkah-langkah penanganan dalam pengelolaan lingkungan,” lanjutnya.
Sebelumnya, keluhan warga kembali mencuat setelah aroma khas yang mirip sulfur dioksida (SO₂) tercium di sejumlah wilayah di Bulukumba.
Adriani, warga Kelurahan Jalanjang, Kecamatan Gantarang, mengaku sangat terganggu oleh bau tersebut.
“Sangat menyiksa kalau bau itu muncul lagi. Bisa membuat orang sesak napas,” keluh Adriani, Kamis, 12 Desember 2024.
Ia bahkan harus menggunakan dua kipas angin untuk mengurangi dampaknya. “Baunya sampai masuk ke kamar. Bahaya sekali, apalagi ada anak-anak kecil di rumah,” tambahnya.
Keluhan serupa juga disampaikan beberapa warga lainnya, yang menganggap bau tersebut mengganggu kenyamanan dan kesehatan mereka.
Warga berharap adanya solusi konkret untuk mengatasi gangguan bau yang telah menjadi keluhan berkepanjangan.****