BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Mahasiswa Tekhnik Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar sosialisasi Pembuatan dan Diseminasi Alat Tanam Benih Langsung (ATABELA) Sederhana dari Pipa Pelastik, dan menyerahkan Alat Tanam Benih Langsung Kepada Pihak Kelompok Tani Ulugalung.
Dosen Tekhnik Pertanian Unhas Makassar, Ikbal mengatakan Kelompok Tani Ulugalung merupakan salah satu kelompok yang berdomisili di Desa Salassae, Kecamatan BuluKumpa, Kabupaten Bulukumba.
Dimana Kelompok Tani Ulugalung merupakan kelompok tani yang menanam varietas tanaman pangan yang berbeda-beda tergantung musim. Salah satu tanaman yang mereka budidaya adalah tanaman padi. Dalam budidaya tanaman padi kelompok Tani Ulugalung biasanya masih menggunakan teknik penanam benih secara manual.
"Penanaman benih padi secara manual tentunya akan memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak sehingga ini menjadi salah satu kendala yang dialami oleh kelompok tani Ulugalung," ungkapnya.
Ia mengungkapkan dengan masalah penanaman benih padi tersebut, menggerakkan Tim Diseminasi Teknologi Tepat Guna, Universitas Hasanuddin Departemen Teknologi Pertanian, Prodi Teknik Pertanian untuk membuat sebuah alat sederhana untuk membantu kelompok tani dalam penanaman benih padi.
"Alat yang kami buat terbuat dari bahan bahan yang mudah untuk didapatkan. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat Alat Tanam Benih Langsung (ATABELA) diantaranya pipa, gabus, kayu, besi beton, amplas, elektroda serta mur dan baut. Alat yang digunakan diantaranya gergaji besi untuk pipa, gerinda, obeng dan mesin las.
Lebih lanjut ia menjelaskan cara pembuatan alat dimulai dari pemotongan pipa dengan ukuran panjang 4 meter (sesuai kebutuhan) kemudian pipa dilubangi. Pipa kemudian disambungkan dengan penarik yang sudah dibentuk sedemikian mungkin menggunakan bahan kayu.
"Untuk pembuatan ban digunakan gabus yang kemudian dipotong membentuk lingkaran kemudian dihaluskan menggunakan amplas.Setelah semua komponen siap bagian perbagian disatukan dengan bantuan bahan atau komponen tambahan seperti besi beton untuk mengikat pipa serta mur dan baut untuk menghubungkan ban dan rangka gagang," tambahnya.
Ikbal menjelaskan untuk sara kerja alat seperti sedang bermain mobil-mobilan yang ditarik, ketika alat sudah diletakkan dilahan, gagang kayu alat kemudian ditarik kemudian pipa yang sudah diisi benih didalamnya akan berputar mengikuti putaran ban sehingga benih akan bergerak dan berputar sehingga benih padi tergiring ke lubang pipa dan jatuh kelahan.
"Alat yang kami buat dapat berfungsi dengan baik setelah dilakukan uji coba, dimana ketika alat tanam benih langsung ditarik, ban dan pipa alat berputar dengan baik serta benih yang berada didalam pipa keluar dan jatuh kelahan dengan baik," urainya.
Melalui adanya alat tanam benih langsung sederhana yang tim dibuat mahasiswa Unhas, Ikbal berharap para petani dapat terbantu dalam budidaya tanaman padi pada proses penanaman benih.
"Dengan penanaman benih yang baik semoga dapat menghasilkan hasil pertumbuhan tanaman padi yang baik hingga hasil panen yang baik pula," tutupnya. **