BULUKUMBA,RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Balai Pengembangan dan Informasi Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BIDDTT) melaksanakan pelatihan sosial media atau digital public relation untuk manajemen sosial media desa. Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Desa Kambuno, Minggu 15 Desember 2024 ini, diikuti 30 peserta.
Kepala Desa Kambuno, Syahrullah Syam mengatakan, Kementerian Desa terus mendorong desa-desa untuk menggalakkan kegiatan yang berbasis digital.
"Lokus desa cerdas yang terdiri dari 20 desa di kabupaten Bulukumba menjadi contoh desa lain dalam penerapan pelayanan digitalisasi. Kambuno sendiri yang masuk dalam bagian tersebut akan terus melakukan perubahan terutama dalam hal sosialisasi kepada Masyarakat tentang digitalisasi," katanya.
Menurutnya, ada enam pilar desa cerdas desa menjadi dasar utama dalam menjalankan program desa yang berbasis digital, beberapa pilar seperti ekonomi cerdas, mobilitas cerdas, masyarakat cerdas dan lingkungan cerdas sudah berjalan. Meski demikian pemerintah desa berusaha agar masyarakat Desa Kambuno terbiasa dalam pelayanan digital.
"Kami terus berinovasi dalam menjalankan program ini. Pada tahun 2025 kami menyongsong program dengan nama “Sicepat” yaitu pelayanan yang berbasis antar berkas administrasi menuju ke rumah warga yang telah diselesaikan berkasnya. Mengingat Kambuno saat ini melakukan pelayanan adminduk yang bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten bulukumba," jelasnya.
Ditambahkannya bahwa sebagian masyarakat masih perlu diantarkan berkasnya kerumahnya. Sebagai tindak lanjut dari masalah tersebut Pemerintah Desa Kambuno akan berusaha mengatasi masalah tersebut melalui pelayanan “Sicepat”.
"Selain itu, masih ada berkas yang harus dilakukan melalui pelayanan langsung ke Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan perlu pendampingan langsung oleh operator adminduk. Seperti perubahan nama, sidik jari, perekaman E-KTP. Oleh karena itu, perlu kendaraan khusus bagi operator dalam menjalankan tugasnya," bebernya.
Syahrullah menyampaikan bahwa meski Pemerintah Desa Kambuno terus menggalakkan pelayanan digital tapi permasalahan tetap tidak bisa dihindari. Beberapa faktor yang menjadi kendala adalah jaringan internet yang belum merata dibeberapa wilayah, perlunya adaptasi bagi masyarakat untuk membiasakan diri dalam kemajuan teknologi dan beberapa hal lainnya yang perlu diperbaiki.
"Kami selaku Pemerintah Desa Kambuno berterimakasih kepada pihak Kementrian Desa Tertinggal dan Transmigrasi yang menyempatkan diri untuk hadir di desa Kambuno. Kehadiran pihak Kemendes akan menjadi motivasi bagi kami untuk terus konsisten dalam melalukan inovasi digitalisasi," tutupnya. (**)