GOWA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID - Temuan produksi Uang Palsu (Upal) di Perpustakaan Syekh Yusuf kampus UIN Makassar (UINAM) menarik banyak perhatian. Tidak terkecuali, Ketua DPRD Kabupaten Gowa, Muhammad Ramli Rewa juga angkat bicara.
Legislator fraksi PPP ini mengaku khawatir masih ada uang palsu yang beredar belum diamankan oleh pihak kepolisian. Meskipun pihak kepolisian sudah mengamankan barang bukti sebanyak Rp664 juta dari tangan para tersangka.
Ramli Rewa bilang, barang bukti awal ditemukan di Kabupaten Gowa. Sehingga dia meminta masyarakat, khususnya para pedagang atau penjual yang ada di pasar-pasar agar lebih hati-hati dan teliti saat melakukan transaksi. Apalagi lembaran uang palsu yang ditemukan polisi hampir menyamai aslinya.
"Penjual-jual di pasar-pasar ini tidak memiliki detektor Sinar UV. Sehingga harus memang berhati-hati dalam melakukan transaksi, kasihan kalau mereka dapat yang sumbernya tidak diketahui darimana. Apa itu dari A, B C dan seterusnya kan mereka tidak tau," demikian Ramli Rewa, Jumat 20 Desember 2024.
Ramli Rewa sangat menyangkan peristiwa ini terjadi di kampus yang berlokasi di Kabupaten Gowa. Karena menurutnya akan merusak nama kampus dan civitas kampus itu sendiri. Bahkan Ramli meminta agar pihak kepolisian Polres Gowa membongkar kasus ini sampai ke akar-akarnya.
"Pertama kami apresiasi pengungkapan polisi, kedua ini melibatkan kampus ternama, yang harusnya itu tidak terjadi karena merusak citra dan civitas kampus, kami sangat sayangkan ini, kami harap kasus ini diusut sampai ke akar-akarnya," ungkap Ramli Rewa saat dimintai tanggapannya.
Diketahui pengungkapan polisi soal produksi uang palsu di UIN Makassar sudah menetapkan 17 orang tersangka dan sudah dilakukan penahanan. Dari 17 orang tersangka, satu diantaranya seorang dosen sekaligus juga kepala Perpustakaan.
Bahkan, sampai saat ini kepolisian Polres Gowa masih melakukan pengejaran tiga orang tersangka lainnya. Polisi juga masih terus melakukan serangkaian penyelidikan dan pengembangan. (del/has/c)