JENEPONTO,RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Matahari bersinar terik ketika Team Leader K3LK PLN ULP Jeneponto, Biner Rochmatul Cahyaning Aininik mulai menyusuri jalan poros Kampung Romanga, Kelurahan Balang, hingga Desa Bontotangnga. Langkah mereka dipenuhi tekad untuk menyampaikan pesan penting, tentang bahaya listrik bukan sekadar ancaman, tetapi dapat dicegah dengan kesadaran yang tepat
Di lokasi pertama, rumah Anwar Rivai di Desa Bontotangnga, tim diterima dengan hangat. Anwar yang sedang mengawasi pembangunan rumahnya terlihat terkejut saat diberitahu bahwa aktivitas pembangunan di dekat Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV dapat membahayakan pekerjanya.
“Saya tidak menyangka risikonya sebesar itu,” ujar Anwar sambil mengangguk serius mendengar penjelasan dari Biner.
Di lokasi kedua dan ketiga, Kelurahan Balang, suasana serupa terjadi. Indah Lestari dan Wildan Hadi, yang juga sedang membangun rumah tinggal, dengan penuh perhatian mendengarkan simulasi sederhana yang diberikan tim tentang bahaya sengatan listrik. Mereka juga diberikan tips untuk menjaga jarak aman dari jaringan listrik selama pembangunan berlangsung.
Edukasi ini dilakukan secara door to door untuk menjangkau langsung warga yang tinggal atau beraktivitas di dekat JTM 20 kV. Tujuannya sederhana tetapi mulia, yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat lebih berhati-hati dalam beraktivitas agar terhindar dari kecelakaan yang tidak diinginkan.
“Kami tidak hanya ingin memberikan informasi, tetapi juga memastikan warga memahami dan mampu mengambil langkah pencegahan,” ungkap Biner di sela perjalanan tugasnya.
Di depan SMAN 2 Jeneponto, Desa Bontotangnga merupakan wilayah yang ramai aktivitas siswa dan pekerja bangunan, menjadikannya lokasi yang rawan potensi bahaya listrik. Sosialisasi ini mendapat respon positif dari seorang pekerja bangunan yang merasa beruntung mendapatkan informasi langsung dari PLN.
Manager PLN ULP Jeneponto, Raka Reviatna menyampaikan, melalui kegiatan ini, PLN ULP Jeneponto membuktikan komitmennya untuk tidak hanya menyediakan listrik tetapi juga menjaga keselamatan masyarakat.
"Edukasi potensi bahaya listrik bukan sekadar tugas, melainkan panggilan untuk melindungi setiap nyawa di sekitar jaringan listrik," katanya.
Dengan semangat yang tak pernah padam, mereka melangkah ke rumah berikutnya, menyebarkan pesan keselamatan, satu pintu demi satu pintu. (**)