Penyakit PMK Kian Meningkat, Kadis Peternakan Gowa Bentuk Tim Pengendali

  • Bagikan

GOWA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi kian meningkat di Kabupaten Gowa. Wabah mematikan itu sudah tersebar di 10 Kecamatan dan 31 Desa. Tercatat sebanyak 510 ekor sudah terjangkit.

Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gowa, Aswar melaporkan peningkatan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayahnya. Penyakit yang menyerang hewan ternak ini muncul kembali pada minggu pertama dan kedua Desember 2024.

“Laporan pertama berasal dari Kecamatan Bontomarannu, kemudian menyebar ke Pallangga, Patalassang, Parangloe, Somba Opu, Barombong, Manuju, Parigi, Bungaya, dan terakhir di Bontonompo Selatan,” ungkap Aswar, Kamis, 16 Januari 2025.

Penyebaran PMK diduga terjadi akibat perubahan cuaca, terutama memasuki musim hujan yang menyebabkan stres pada ternak, serta meningkatnya lalu lintas ternak menjelang Natal dan Tahun Baru, juga persiapan Hari Raya Kurban.

“Saat ini, tercatat 510 ekor ternak sakit, 2 ekor mati, 5 ekor dijual, dan 323 ekor telah sembuh. Awal mula penularan dilaporkan dari Jeneponto, di mana ada peternak yang membeli ternak dari sana. Penyebarannya sangat cepat,” tambah Aswar.

Untuk mengantisipasi penyebaran wabah PMK, Pemerintah Kabupaten Gowa telah membentuk tim pengendali PMK yang terdiri dari dokter hewan, paramedis, penyuluh, vaksinator, dan relawan. Tim ini dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu untuk pengobatan, pengendalian, dan vaksinasi.

“Kami prioritaskan pengobatan karena laporan dari masyarakat biasanya baru datang setelah kejadian. Selain itu, tim pengendalian bertugas melakukan desinfeksi untuk mencegah penularan lebih lanjut,” jelas Aswar.

Ternak yang sehat juga mendapatkan vaksinasi untuk mencegah infeksi. Namun, Aswar menegaskan bahwa penyakit ini tidak menular ke manusia.

“Daging ternak yang tertular PMK tetap aman dikonsumsi setelah dimasak dengan baik.” tutup Aswar.

(del/has/c)

  • Bagikan

Exit mobile version