BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Setelah dua hari pencarian, Aska, balita berusia 3 tahun yang terseret arus selokan di Jalan Durian, Kelurahan Loka, Kecamatan Ujung Bulu, akhirnya ditemukan.
Namun, nasib tragis menimpanya. Aska ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di perairan Lembang, Kecamatan Ujung Loe, Rabu, 22 Januari 2025.
“Innalillah, nelayan menemukan jenazah Aska di perairan Lembang pagi ini,” ungkap Yusuf, anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Bulukumba.
Korban ditemukan oleh seorang nelayan yang sedang melaut. Menurut Ucup, anggota BPBD lainnya, jenazah Aska terlihat mengapung di laut sebelum dievakuasi menggunakan perahu menuju tepi pantai.
“Jenazahnya dievakuasi ke pantai dan langsung dibawa menggunakan mobil patroli ke rumah duka di Jalan Durian,” jelas Ucup.
Di rumah duka, suasana duka menyelimuti keluarga besar dan warga sekitar. Tangis histeris pecah saat jenazah Aska tiba, menambah pilu suasana.
Peristiwa memilukan ini terjadi pada Selasa, 21 Januari 2025. Bermula saat Aska bermain di halaman rumah neneknya, di mana terdapat selokan dengan arus deras akibat hujan lebat yang melanda Bulukumba.
Salah satu warga setempat, bernama Suriani menyampaikan, Aska terlihat bermain hujan bersama seorang anak lain di teras rumah.
“Aska terpeleset dan jatuh ke selokan saat mendekati saluran air. Ada CCTV yang rekam itu kejadiannya,” ujar Suriani.
Sayangnya, keluarga baru menyadari keberadaan Aska sekitar satu jam setelah korban tidak kembali ke rumah. Saat itu, kedua orang tua Aska sedang berada di Pasar Cekkeng.
Melihat rekaman CCTV, warga langsung melaporkan kejadian tersebut. Tim gabungan dari BPBD, Tagana, dan Damkar segera melakukan pencarian, namun arus deras selokan membuat proses pencarian tidak mudah.
Lurah Loka, Siswanto, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas musibah yang menimpa Aska. Ia juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi keluarga yang memiliki anak kecil dan tinggal di dekat saluran air.
“Saya harap kejadian ini menjadi pelajaran. Mohon untuk selalu memperhatikan anak-anak, terutama saat bermain di luar rumah, apalagi jika ada potensi bahaya seperti saluran air,” ujar Siswanto.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama di area yang rawan bahaya.****