BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Suasana ruang tahanan di Polres Bulukumba pada Jumat malam, 7 Februari 2025, terlihat begitu hangat. Di tengah jeruji besi, sekelompok tahanan berdiri berbaris rapi, mengikuti gerakan imam yang memimpin salat Isya berjamaah.
Yang menjadi imam bukanlah sesama tahanan, melainkan IPTU Rahmat Kurniawan, seorang perwira polisi yang bertugas sebagai Kaur Bin Ops (KBO) Satuan Binmas Polres Bulukumba.
Iptu Rahmat Kurniawan yang saat inj menjabat sebagai perwira pengawas tengah melakukan pengecekan rutin di ruang tahanan sekitar pukul 19.10 WITA.
Menyadari waktu salat telah tiba, ia mengambil inisiatif untuk mengajak para tahanan Muslim melaksanakan salat berjamaah.
Dengan pengawasan ketat dari petugas penjaga, salat pun berlangsung dengan khidmat di dalam sel. Namun, tak hanya sekadar memimpin salat, Rahmat juga memberikan tausiah singkat kepada para tahanan.
Dengan suara yang tenang namun penuh ketegasan, ia menyampaikan pesan moral tentang kesabaran, harapan, dan kesempatan untuk memperbaiki diri.
"Mari berbenah saudaraku, jangan berputus asa dari rahmat Allah SWT. Tidak ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik," ucapnya, menatap satu per satu wajah para tahanan yang menyimak dengan saksama.
Bagi Iptu Rahmat, tugas kepolisian tak hanya soal menegakkan hukum, tetapi juga memberikan bimbingan agar mereka yang tersandung masalah dapat menemukan jalan kembali ke kehidupan yang lebih baik.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program Bimbingan Rohani dan Mental (Binrohtal) yang rutin dilakukan di Polres Bulukumba.
"Semoga kegiatan ini dapat memberi manfaat dan menanamkan kesadaran bagi para tahanan, agar mereka bisa mengambil hikmah dari ujian yang dihadapi dan menjalani hidup yang lebih baik ke depannya," pungkasnya.
Malam itu, di balik jeruji besi, para tahanan menemukan secercah harapan. Dalam sunyi, beberapa dari mereka menunduk lebih lama, mungkin merenungi langkah yang pernah mereka tempuh, atau mungkin tengah berdoa agar kelak mereka dapat melangkah ke arah yang lebih baik. ****