BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Salah seorang ibu-ibu di Bulukumba menjadi sorotan di media sosial (Medsos), khususnya di Facebook, setelah pernyataannya dalam sebuah siaran langsung viral.
Dalam siaran langsung di akun Facebook Radarselatan, sosok ibu-ibu tersebut menyampaikan protes kepada pemerintah karena tuntutan mereka agar Kepala Desa Benteng Malewang, Askar, diberhentikan tidak dapat diakomodasi.
Saat itu, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf turun langsung untuk memediasi persoalan tersebut. Namun, warga yang kontra terhadap kepala desa, termasuk ibu-ibu tersebut, menolak hasil mediasi.
Mereka juga menyuarakan kekecewaan terkait pembukaan kembali segel kantor desa yang sebelumnya mereka segel bersama sejumlah warga.
Yang menjadi kontroversi dan viral adalah pernyataan seorang perempuan yang mengancam akan pindah kependudukan ke Kabupaten Bantaeng.
"Pokoknya jangan jadikan Malewang Pabentengan kalau tidak turun Sakka (Kades Malewang), kita mau pindah ke Bantaeng," teriak perempuan yang belakangan diketahui berinisial HD itu dengan suara lantang.
Beberapa kali perempuan itu mengulangi pernyataan ingin pindah ke Bantaeng, hingga membuat Bupati Andi Utta yang tengah berdialog teralihkan perhatiannya.
Andi Utta pun merespons pernyataan tersebut dengan mempersilakan mereka pindah."Kenapa itu ibu-ibu mau pindah ke Bantaeng, pindah aja, Bu," ujar Andi Utta.
Pernyataan ini kemudian menuai kontroversi. Bahkan, video siaran langsung Radarselatan yang merekam momen tersebut dipotong oleh warganet dan disebarluaskan kembali.
Tak sedikit netizen yang menanggapi dengan meminta ibu-ibu tersebut benar-benar pindah ke Bantaeng.
"Pindah lalu Mako, Ibu, lebih cepat lebih bagus," komentar akun Facebook A*** E*** B*** dalam video yang diunggah ulang oleh akun M** H*****.
Ada pula netizen yang menyoroti cara berbicara ibu-ibu tersebut saat berhadapan dengan Bupati.
"Terlepas dari persoalan yang ada... Berbicaralah dengan santun, apalagi Bapak Bupati berada di tengah-tengah kita. Astagfirullah, tidak beretika cara bicaranya," tulis akun P**** S*** S*****.
Namun, sebagian lainnya justru meragukan apakah ibu-ibu tersebut akan diterima di Bantaeng.
"Bagus kalau mau, tapi diterima atau tidak jadi warga Bantaeng itu lain cerita," komentar akun A** S*******.
Sebelumnya, Kantor Desa Benteng Malewang disegel oleh sekelompok warga yang menuntut agar Kepala Desa Askar mundur dari jabatannya.
Tuntutan ini muncul karena mereka menilai Askar telah mencoreng nama baik desa akibat persoalan rumah tangganya dengan istrinya.
Setelah sekitar satu bulan disegel, Bupati Andi Utta turun langsung untuk memediasi warga dan membuka kembali segel kantor desa agar pelayanan kepada masyarakat kembali berjalan.
Namun, keputusan itu ditolak oleh warga yang kontra terhadap kepala desa. Mereka memilih meninggalkan halaman kantor desa dan melanjutkan aksi protes di luar, di mana pernyataan kontroversial ibu-ibu tersebut kemudian muncul dan menjadi viral di media sosial.****