GOWA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID - Komunitas Wartawan Kriminal (Kowari) Kabupaten Gowa berbagi ratusan takjil jelang buka puasa kepada pengguna jalan yang melintas di sekitar batas Gowa-Makassar, Minggu, 9 Marer 2025.
Berbagi berkah tersebut dilakukan adalah rangkaian peringatan HUT Kowari Ke-7 sejak dibentuk tahun 2019 lalu.
Kowari menjadi salah satu komunitas para jurnalis yang menyuarakan dan mempublikasikan berita kriminal di wilayah Kabupaten Gowa sekaligus menjadi mitra bagi Polres Gowa.
Organisasi ini dibentuk Kombes Pol Shinto Bina Gunawan Silitonga saat menjabat Kapolres Gowa yang saat ini bertugas di Jerman jadi Atase Polri KBRI di Berlin.
Ketua Kowari Gowa, Sari Bulan mengungkapkan, pembagian takjil kepada masyarakat, menjadi bentuk kepedulian Kowari kepada mereka yang sedang beraktivitas sembari menunggu waktu berbuka puasa.
“Kowari berbagi takjil ini menjadi bentuk syukur kita atas usia Kowari yang terus bertambah. Semoga dengan terusnya eksis Kowari, kita bisa menjadi manfaat kepada masyarakat khususnya dalam menginformasikan berbagai berita yang sesuai kondisi nyata. Sehingga masyarakat bisa mengambil manfaat dari berita yang kita publikasikan sekaligus menjadi mitra bagi pihak kepolisian dalam menjaga ketentraman dan keamanan. Takjil yang kita bagikan ini, juga menjadi bentuk kepedulian kita kepada masyarakat yang masih berada di jalan saat jelang buka puasa. Semoga takjil ini, bisa membantu bagi mereka, sebagai pembuka dan pembatal puasanya,” ujar Sari Bulan, salah seorang jurnalis media cetak dan online untuk wilayah Kabupaten Gowa ini.
Sementara Pembina Kowari, Kombes Pol Shinto BG Silitonga menyebutkan, Kowari seperti tujuan dibentuknya untuk bermanfaat kepada masyarakat.
“Kowari dalam perjalanannya, sesuai dengan tujuan dibentuknya, bermanfaat bagi masyarakat, baik dalam fungsinya sebagai komunitas jurnalis maupun kegiatan lainnya. Termasuk dalam momentum ramadhan, bisa memberikan kebahagiaan dengan berbagi takjil kepada masyarakat. Semoga kowari selalu kompak, solid dan terus bermanfaat bagi masyarakat,” kata Kombes Shinto Silitonga.
(del/has)