BANTAENG, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Andi Adriadi, yang akrab disapa Ardi Labarani, resmi mendaftar sebagai calon Direktur Perumda Air Minum Tirta Eremerasa Kabupaten Bantaeng. Ardi mengembalikan langsung berkas kelengkapan administrasi ke sekretariat panitia, pada Selasa siang, 22 April 2025.
Figur yang dikenal luas dalam isu-isu lingkungan dan masyarakat adat ini membawa segudang pengalaman. Ardi tercatat sebagai bagian dari tim verifikasi pelepasan hutan negara menjadi hutan hak masyarakat adat Kajang, yang kemudian melahirkan keputusan resmi Kementerian Lingkungan Hidup terkait penetapan hutan adat tersebut.
Tak hanya itu, Ardi juga memiliki rekam jejak dalam pengelolaan air berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS), serta berpengalaman dalam mediasi berbagai konflik antara perusahaan dan masyarakat di sejumlah daerah seperti Konawe Utara, Lombok Utara, NTT, hingga Kalimantan Selatan.
“Keputusan saya mendaftar sebagai calon direktur PDAM ini didasari oleh pengalaman di berbagai bidang. Saya ingin mendorong pengelolaan PDAM yang inovatif, tangguh, dan mampu membangun sinergi lintas sektor, khususnya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan ancaman krisis air,” ujar Ardi usai penyerahan berkas.
Menurutnya, kebutuhan air bersih di Bantaeng yang memiliki kawasan pertanian dan industri besar harus dipikirkan secara serius dengan pendekatan lintas sektor dan berkelanjutan. “Perencanaan tata kelola air harus disiapkan sejak dini, agar Bantaeng tidak menjadi korban krisis air di masa depan,” tegasnya.
Visi tersebut sejalan dengan misi kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Bantaeng terpilih 2025-2030, M. Fathul Fauzy Nurdin dan H. Sahabuddin, yang menargetkan Bantaeng sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sulawesi Selatan melalui optimalisasi kawasan industri dan penciptaan lapangan kerja.
Dengan latar belakang dan visinya, Ardi Labarani hadir sebagai salah satu calon kuat yang diharapkan mampu membawa Perumda Tirta Eremerasa menjadi perusahaan daerah yang adaptif dan berdaya saing. ****