GOWA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID - Aktivitas rutin pemuda inisial A (18) terduga teroris yang diamankan Detasemen Khusus Anti Teror (Densus 88) sebelum diamankan, aktif menambah hafalannya dan mengajar mengaji di salah satu rumah tahfidz quran di Kabupaten Gowa.
Ketua RW 04 Kelurahan Samata, Kecamatan Somba, Nasir Daeng Nai mengaku kalau warganya aktivitas hari-harinya memang mengajar mengaji di rumah Tahfidz.
"Mengajar. Mengajar di rumah tahfidz itu, dibelakang taman makam pahlawan," kata Nasir Daeng nai usai warganya itu dijemput oleh Densus 88.
Sementara pengakuan ibunya yang inisial SD itu mengakui anaknya masih duduk dibangku setingkat SMA. Anak sulung dari empat bersaudara itu tidak bekerja namun, membina di rumah Tahfidz atau mengajar mengaji.
"Tidak bekerja, dia mengajar mengaji. Bejar, sekolah dan menghafal, menghafal dan menghafal," tutur SD usai penangkapan itu berlangsung.
Saat penangkapan anaknya berlangsung, kata SD. Ia dikabari oleh sauadara A terduga pelaku, kemudian dirinya langsung menuju ke kerumunan warga sekitar dan personel Densus 88 yang memalukan penangkapan.
"Langsung ditangkap tadi tanpa sepengetahuan, adeknya yang bungsu lari datang kesini (berkabar) bilang ditangkap kakaknya. Lalu saya langsung cari informasi, kebetulan di depan ada mobil polisi saya baca lalu saya singgah bertanya, dan pak RW juga. Jadi pak RW bilang amanji itu anakta," kata SD berharap anaknya tidak disakiti.
Sebelumnya seorang pemuda di Gowa ditangkap oleh Tim Detasemen Khusus (Densus 88) di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Tepatnya di Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu karena pro aktif menyebarkan konten-konten ideologi ISIS.
Selain itu, Pelaku A juga diketahui aktif menyebarkan propaganda dan ajakan aksi teror melalui media sosial. Bahkan pelaku mengajak untuk aksi pengeboman di tempat ibadah.
(del/has)