BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Ketua Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPP Polri) Kabupaten Bulukumba, H. AM. Juharta, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap tindakan humanis Kapolsek Bontotiro, AKP Mudatsir, dan Kanit Reskrim, Andi Asri, yang menggunakan mobil dinas untuk mengevakuasi jenazah warga di Dusun Sakui-kui, Desa Caramming, Kecamatan Bontotiro.
Menurut H. AM. Juharta, tindakan tersebut merupakan bentuk nyata penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan dan pelayanan masyarakat, bukan sekadar simbol kekuasaan atau alat untuk bergaya.
“Itu sangat luar biasa dan membuktikan bahwa fasilitas negara yang ada pada diri aparat tidak digunakan untuk bergagah-gagahan, tapi benar-benar dimanfaatkan demi melayani masyarakat,” ujarnya, Selasa, 24 Juni 2025.
Ia pun menilai tindakan Kapolsek dan Kanit Reskrim layak diberi penghargaan khusus di momen Hari Bhayangkara. Menurutnya, semangat pengabdian yang ditunjukkan bisa menjadi contoh bagi Kapolsek lainnya.
“Saya sebagai Ketua KBPP Polri Bulukumba sangat memberikan apresiasi. Tindakan Kapolsek Bontotiro dan Kanit Res Andi Asri layak menjadi teladan,” tambahnya.
Sebelumnya, warga Dusun Sakui-kui digegerkan dengan penemuan mayat seorang perempuan berinisial SU (40) di sebuah kebun milik warga, Kamis pagi, 19 Juni 2025. Korban ditemukan dalam posisi tertelungkup di tengah kebun sekitar pukul 07.45 WITA.
Personel Polsek Bontotiro yang menerima laporan warga langsung bergerak ke lokasi. Kapolsek AKP Mudatsir memimpin langsung penanganan di tempat kejadian perkara, termasuk memasang garis polisi, memeriksa saksi, serta melakukan olah TKP dan identifikasi korban.
“Korban ditemukan dalam posisi tertelungkup. Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” jelas AKP Mudatsir.
Di lokasi kejadian, petugas juga menemukan kawat jerat listrik yang digunakan untuk menghalau hama babi hutan. Ujung kawat tersebut berada dekat dengan tubuh korban, sehingga kuat dugaan korban tersengat listrik saat melintasi kebun tersebut.
Korban diketahui terakhir terlihat pada pukul 07.00 WITA di sekitar kebun milik warga berinisial NU. Keluarga sempat mencari sejak Rabu malam karena korban tak kunjung pulang ke rumah.
Jenazah dievakuasi oleh anggota Polsek bersama warga menggunakan mobil dinas polisi ke rumah duka. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik oleh tim medis Puskesmas setempat, pihak keluarga menolak autopsi dan menyatakan menerima kejadian tersebut dengan ikhlas.
Kapolsek Bontotiro turut mengimbau masyarakat agar tidak lagi memasang jerat listrik yang bisa membahayakan nyawa.
“Penggunaan jerat listrik sangat berbahaya, tidak hanya bagi hewan tapi juga manusia. Kami minta masyarakat lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan,” tegasnya.***