BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Hujan belum reda sejak malam sebelumnya. Sabtu pagi, 5 Juli 2025, air sudah naik hingga lutut di kawasan Lingkungan Batuppi, Kelurahan Bintarore.
Teriakan panik terdengar dari rumah-rumah yang mulai terendam. Di tengah kepanikan itu, Personel Polres Bulukumba datang. Bukan dengan senjata, tapi dengan tangan kosong dan hati yang penuh kepedulian.
Mereka tidak datang untuk menegakkan hukum hari itu. Mereka datang sebagai saudara.
Kapolres Bulukumba, AKBP Restu Wijayanto, sejak pagi telah memerintahkan seluruh personel turun ke lapangan.
“Kami tidak hanya melakukan pengamanan, tetapi juga turut serta membantu evakuasi warga dan barang-barangnya. Ini adalah bentuk nyata pengabdian Polri kepada masyarakat,” ucapnya tegas namun hangat.
Personel berseragam itu membantu menggendong lansia keluar dari rumah. Ada pula yang menenangkan anak-anak kecil yang menangis, menggigil ketakutan.
Di satu rumah, seorang anggota polisi membantu seorang ibu tua menyelamatkan lemari kecil yang penuh dokumen penting. Di rumah lain, beberapa anggota mengangkat kasur basah yang nyaris tenggelam agar bisa dijemur di tempat yang lebih aman.
Mereka bekerja berdampingan dengan relawan BAZNAS, TAGANA, dan warga setempat. Tidak ada sekat antara seragam dan pakaian biasa. Semua menyatu dalam semangat kemanusiaan.
“Polisi datang paling awal. Mereka bantu kami angkut barang, bahkan sampai susah payah dorong kulkas dari rumah yang sudah terendam,” ujar Sitti Halijah, warga yang rumahnya terendam hampir sepinggang.
AKBP Restu juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. "Keselamatan jiwa adalah yang utama. Jika ada yang membutuhkan bantuan, segera hubungi petugas atau kantor polisi terdekat," katanya.
Hari itu, polisi tidak hanya menjadi penjaga keamanan. Mereka menjadi pelindung dalam arti sebenarnya: menenangkan, membantu, dan menyelamatkan. Di tengah banjir yang merendam harapan, kehadiran mereka menjadi pijakan bagi warga untuk kembali berdiri.
Proses evakuasi masih terus berlanjut. Polisi, bersama instansi terkait, tetap berjaga dan memantau titik-titik rawan. Di tengah segala keterbatasan, satu hal yang pasti, di saat masyarakat dilanda bencana, polisi hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi sebagai saudara dalam kemanusiaan.****