JAKARTA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Anggota DPR RI Dapil Sulsel III Muhammad Fauzi memberi sambutan dan membuka pelatihan Penulisan Karya Ilmiah bagi guru SMA di Luwu Utara yang digelar oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) via zoom, Minggu (26/6/2022).
Sejumlah pemateri dari pihak BRIN memberi pembekalan langsung kepada 75 peserta di Hotel Bukit Indah Masamba, Luwu Utara.
Anggota Fraksi Golkar Muhammad Fauzi mengatakan, program ini merupakan aspirasi dari Komisi VII DPR RI. Meski ditugaskan hanya sekitar 3 pekan di komisi tersebut, Fauzi mampu memperjuangkan agar guru-guru di Luwu Utara bisa mendapat pelatihan penulisan ilmiah.
“Politik itu berkaitan dengan semua aspek kehidupan. Tidak melulu soal pemilu atau pilkada. Kualitas tenaga pendidik juga tidak lepas dari pendekatan dan kebijakan politik,” terang Fauzi.
Suami Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani itu mengatakan, tenaga pendidik perlu untuk terus mengasah kompetensinya melalui karya ilmiah.
“Semoga pelatihan ini akan meningkatkan kapasitas guru dan menularkan kepada rekan sejawat dan siswanya. Sehingga lahir generasi yang akrab dengan penetilian dan pengembangan,” katanya.
Fauzi memaparkan, pada tahun 2020 publikasi ilmiah dan hak paten dari Tanah Air sudah menempati urutan pertama di ASEAN sebanyak 46.000 publikasi. Namun, meski publikasi mengalami kenaikan dalam 5 tahun terakhir, belum berkorelasi langsung pada peningkatan inovasi.
Semestinya, kata Fauzi, peningkatan publikasi ilmiah linier dengan banyaknya inovasi yang lahir. “Pada 2020 misalnya, jumlah publikasi kita memang nomor satu ASEAN, tapi inovasi berada di urutan 6,” jelas Fauzi.
“Kita apresiasi jumlah publikasi ilmiah kita sejauh ini. Tapi kita masih bisa lebih baik. Publikasi ilmiah harus mampu memberi dampak di lingkungan masyarakat tentunya dengan berbagai invovasi yang nyata,” harapnya.
Hadir langsung dalam pelatihan tersebut Koordinator Pelaksana Fungsi Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/Lembaga, Zulfan Adrinaldi serta Peneliti Ahli Madya BRIN yang juga narasumber Sukma Surya dan Kusumah. (rls)