Jokowi Berang, 80 Persen Anggaran Stunting Ludes untuk Rapat dan Perjalanan Dinas

  • Bagikan
Jokowi

JAKARTA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Presiden Joko Widodo menyoroti banyaknya alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang tak tepat guna.

Salah satunya, terkait anggaran stunting. Presiden Jokowi mengungkap, ada daerah yang menganggarkan penanganan stunting senilai Rp10 miliar.

Namun, dari jumlah tersebut, mayoritas justru digunakan untuk rapat dan perjalanan dinas.

"Contoh, ada anggaran stunting 10 miliar, coba cek lihat betul untuk apa 10 miliar itu. Jangan membayangkan nanti ini dibelikan telur, susu, protein, sayuran,” kata Jokowi dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Kabinet, Sabtu (17/6/2023).

Jokowi mengatakan, anggaran penanganan stunting seharusnya lebih banyak dialokasikan untuk pembelian telur, susu, ikan, daging, sayuran, dan lainnya.

Sebab, bahan-bahan tersebut langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bukannya rapat atau perjalanan dinas.

Jokowi mengaku masih mendapati misalnya, anggaran di suatu kabupaten untuk penanganan stunting, 80% hanya untuk honor rapat dan perjalanan dinas, 20% untuk kegiatan konkret.

Seharusnya dibalik 80% untuk kegiatan konkret, 20% untuk honor, perjalanan dinas, dan rapat.

"Kapan stuntingnya akan selesai kalau caranya seperti ini? Ini yang harus diubah semuanya. Kalau 10 miliar itu anggarannya, mestinya yang untuk lain-lainnya itu 2 miliar, yang 8 miliar itu ya untuk langsung telur, ikan, daging, sayur, berikan ke yang stunting," jokowi menegaskan.

Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menyayangkan anggaran penanganan stunting digunakan untuk rapat dan perjalanan dinas. (fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version