BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Menyusul rencana dimulainy renovasi total Pasar Sentral pada Oktober 2023 ini, sejumlah pedagang mulai mengosongkan kios jualanya pada Selasa, 3 Oktober 2023.
Salah satu pedagang bernama H Andi Muspahar mengatakan bahwa sejak tiga hari terakhir ia bersama istrinya telah mengemas barang-barang jualannya.
"Saya pindahkan ke ruko, karena di luar (Pasar Sentral) sudah ada ruko yang saya sewa. Jadi di sana nanti saya akan jualan," kata Andi Muspahar selaku pedagang sarung dan karpet tersebut.
Meski mengaku sangat mendukung pemerintah dalam perbaikan total Pasar Sentral, namun di sisi lain ia juga merasa sedih karena harus meninggalkan tempat usaha yang telah ditempatinya selama 26 tahun.
"Saya san istri saya sempat merasa sedih karena saya sudah 26 tahun lebih di sini, sejak 1997 saya di sini. Banyak kenangan yang kami alami bersama di tempat ini," ungkapnya.
Muspahar berharap setelah Pasar Sentral direnovasi dirinya dapat kembali berjualan di tempat yang penuh kenangan tersebut dan tentunya masalah kurangnya kunjungan ke pasar dapat teratasi.
"Sebenarnya masalah utamanya di sini adalah sudah kurang pembeli yang datang. Tapi kalau sudah direnovasi dan lebih indah lagi semoga kedepannya anak kembali ramai seperti dulu-dulu," harapnya.
Terkait apakah dirinya akan menempati lapak sementara yang disiapkan, H Muspahar mengungkapkan lebih memilih menyewa ruko karena lapak sementara yang disiapkan tidak mampu menampung barang jualannya.
Sebelumnya, para pedagang di Pasar Sentral Bulukumba diberi waktu untuk mengosongkan lapak atau kios jualannya paling lambat 10 Oktober 2023.
Kesepakatan batas waktu dicapai setelah mediasi antara para pedagang dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba yang dihadiri langsung oleh Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf di Pasar Sentral Bulukumba, pada Senin, 2 Oktober 2023.
Pada awalnya pihak pedagang sempat melakukan protes terhadap Pemkab lantaran lapak alternatif yang disiapkan di Terminal Induk Bulukumba dianggap tidak cukup untuk menampung para pedagang.
Lapak alternatif yang ada saat ini hanya kurang lebih 200 lapak, sementara jumlah yang akan direlokasi lebih dari 500 pedagang.
Setelah pembahasan yang begitu alot akhirnya pihak pedagang dengan Pemkab Bulukumba menemui kesepakatan bahwa akan dibangun lapak tambahan.
Selain itu dalam mediasi tersebut juga Andi Muchtar Ali Yusuf agar penentuan lapak nantinya dilakukan secara adil dengan menggunakan sistem lot. ***