MAKASSAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Arsjad memimpin Rapat terkait Ketersediaan Bahan Pokok, Gula, dan Minyak Goreng di Ruang Command Center Lantai IV Kantor Gubernur Sulsel, Rabu 13 Desember 2023.
Rapat pertemuan ini diikuti oleh OPD terkait lingkup Pemprov Sulsel, Satgas Pangan Sulsel, KPPU Sulsel, Perum Bulog Sulselbar, Balai Karantina Pertanian Makassar, serta distributor maupun pelaku usaha bahan pokok di Sulsel.
Pertemuan ini, untuk membahas langkah konkret tindak lanjut pemantauan giat distributor bahan pokok, menjelang perayaan natal dan tahun baru (nataru).
“Kita rapat brsama para mitra, ada dari bulog, dari satgas pangan, dari KPPU, kemudian juga perwakilan OPD terkait, serta dihadiri oleh para pengusaha dalam hal ini distributor-distributor yang selama ini menyuplasi dalam skala besar, khususnya komoditi pangan strategis,” ungkap Arsjad.
Ia mengaku, bahwa pelaku usaha yang diundang, termasuk dari distributor gula dan minyak goreng. Mengingat, dua komoditi ini yang berpotensi mengalami kenaikan.
“Alhamdulillah tadi dari diskusi kita, ternyata dari sisi ketersediaan stok sampai Januari (2024), insya Allah dipastikan tersedia,” ungkapnya.
Akan tetapi, lanjut dia, dari segi harga diprediksi akan mengalami kenaikan. “Yang disebabkan beberapa hal, antara lain memang nilai lelang awal itu yang sudah berada di angka Rp 15.500 untuk gula nah ini kemudian menyebabkan mereka tentu tidak bisa menurunkan karena memang pembelian awalnya sudah di angka Rp 15.500. Yang kedua disebabkan karena mata rantai distribusinya yang terlalu panjang,” bebernya.
Hal ini, kata dia, akan menjadi pembahasan lebih lanjut untuk mencarikan solusi perihal tersebut.
Terlebih, salah satu langkah Pemprov Sulsel bersama TPID menghadirkan mobil mini distribution center (MDC) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Layanan toko sembako murah ini dihadirkan untuk mengintervensi demi mengendalikan harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Mudah-mudahan dengan kehadiran mini distribution center (MDC) ini, bisa memperpendek siklusnya. Ini kan kita sedang galakkan bagaimana stok kita bisa tersedia dan harganya juga tentu terjangkau,” jelasnya.
Lebih lanjut, Andi Muhammad Arsjad mengatakan, bahwa rapat pertemuan ini akan dilakukan secara rutin dan kontinue untuk mendapatkan kesamaan data informatif dan apa yang menjadi faktor penyebab kenaikan, termasuk mendapatkan kondisi atau gambaran ketersediaan dari distributor yang ada.
“Kegiatan ini bermanfaat khususnya bagi kita Pemerintah Provinsi khususnya, mendapat informasi data yang akurat sekaligus mencari masalah dan penyebabnya, tentu menjadi bahan rekomendasi kita kepada pimpinan dan menjadi bahan pertimbangan menghadapi natal dan tahun baru,” pungkasnya. (rls)