BONTOBAHARI, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Desa Bira, Kecamatan Bontobahari melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat (Kesmas) tentang bahaya narkoba bagi generasi muda. Kegiatan tersebut dilaksanakan di kantor desa setempat belum lama ini.
Hadir pada kegiatan Kepala Desa Bira yang diwakili oleh Sekretaris Desa Bira Masnadi, Ketua BPD Desa Bira H. Andi Muh.Said, S.Pd, Perangkat Desa, Tokoh Masyarakat, Kadus serta RT/RW se Desa Bira.
Kegiatan tersebut menampilkan dua narasumber yaitu Kasat Resnarkoba Akp. Syamsuddin, SE dan Abbas, S.KM.M.Kes selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabulaten Bulukumba, Abbas, S.KM.M.Kes menyampaikan dampak dari penggunaan narkotika terlihat pada fisik, psikis.
"Selain itu narkotika juga berdampak pada masyarakat dan lingkungan sekitar seperti menjadi anti sosial acuh tak acuh, hubungan dengan keluarga tidak harmonis dan dikucilkan masyarakat hingga merusak dunia pendidikan," katanya, Selasa 12 Maret 2024.
Maka dari itu pencegahan-pencegahan perlu dilakukan misalnya memperhatikan teman bergaul dan selalu waspada, meningkatkan pengembangan diri dan kemampuan mengatasi masalah serta meningkatkan kepercayaan pada diri.
"Penyuluhan ini untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya narkoba dan sebagai upaya langkah awal dalam membangun kesadaran masyarakat tentang dampak negatif dari narkoba," jelasnya.
Kasat Resnarkoba Bulukumba Akp. Syamsuddin, SE menyampaikan bahwa berbicara soal narkoba tidak akan ada habisnya. Jumlah kasus pecandu narkobapun semakin banyak. Berbagai jenis obat terlarang yang digunakan para pecandu narkoba bermacam-macam beberapa yang sering kita dengar yaitu shabu, ganja, ekstasi dan kokain.
"Narkoba memiliki banyak dampak negatif bagi pecandu salah satunya dapat menurunkan tingkat kesadaran dan ketergantungan akan obat-obatan terlarang tersebut meningkat. Pemicu dari penyalahgunaan narkoba itu karna lingkungan dan pergaulan yang bebas, kurangnya informasi serta edukasi," tambahnya. (*)