NASIONAL, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman siap melakukan refocusing anggaran demi pangan dan petani Indonesia
MENTERI kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu mengatakan siap melakukan refocusing karena saat ini Indonesia dalam kondisi darurat pangan akibat dampak El Nino yang melanda hampir seluruh dunia.
“Lebih baik aku puasa perjalanan dinas, perjalanan luar negeri dari pada petani menderita. Aku korbankan semua demi petani dan pertanaman Indonesia agar meningkat,” ujar Amran saat meninjau gerakan tanam di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (18/3).
Menurut Amran, El Nino tahun ini telah menurunkan produksi nasional karena sebagian sentra mengalami gagal panen. Dia khawatir jika masalah ini tidak diatasi dengan baik akan berujung pada konflik sosial, bahkan gangguan kemanan.
“Ingat pak, kalau krisis pagan terjadi maka pemerintah bisa kacau balau. Konflik sosial terjadi dan berujung pada gangguan kemanan. Makanya pidato Bung Karno dulu dikatakan bahwa pangan adalah mati hidupnya sebuah bangsa. Ini saatnya kita menyatu dan gandengan tangan,” kata dia.
Oleh karena itu, Amran berharap, komunikasi dan juga kolaborasi antarpihak terus dilakukan untuk memperkuat peran petani yang tengah berjuang melakukan produksi. Khusus anggaran pompa dan benih, dia meminta agar terus diawasi.
“Tolong jangan putus komunikasi pak dandim, kepala balai, kajari, kapolres dirjen, kadis dan lain lain. Ini kita lakukan supaya gerakan pompa ini berjalan masif di seluruh Indonesia. Pak kadis minta tolong kerja sama dengan pak aster. Kami ada anggaran 2 triliun untuk maksimalkan pertanaman,” kata dia.
Amran menilai, pompanisasi sebagai solusi cepat yang harus dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Solusi cepat untuk menangani El Nino saat ini adalah melakukan pompanisasi pada sungai-sungai yang tidak kering. Kalau kita bangun cetak sawah butuh waktu panjang, sedangkan saat ini kita butuh pangan,” kata dia.
Menurut dia, dari peta yang ada saat ini, wilayah Jawa Timur memiliki ribuan hektare yang harus terairi dengan baik sehingga pertanamannya bisa ditingkatkan.
“Jawa timur ada ribuan hektare yang bisa kita airi dan dekat dengan bengawan solo. Insyaallah kami siapkan pompa untuk ini,” kata Mentan Amran.
PJ. Bupati Bojonegoro, Adriyanto mendukung penuh upaya Kementerian Pertanian dalam memaksimalkan pompanisasi pada lahan-lahan kering di Jawa Timur.
Apalagi, kata dia, Kabupaten Bojonegoro selama ini adalah penghasil beras terbesar ketiga untuk wilayah Jatim.
“Bojonegoro ini daerah terbesar ketiga produksi padi di Jatim. Namun kami punya tantangan besar karena kalau musim hujan resikonya banjir dan kalau musim kering seperti ini resikonya sangat panjang hingga 8 bulan. Tapi kami berupaya menjaga produksi maksimal dimana angka pada 2023 mencapai 705 ribu ton. Jadi kami mendukung penuh pompanisasi yang dilakukan,” imbuh dia. (jpnn)