Siap Refocusing Anggaran, Menteri Amran Sayang Petani

  • Bagikan
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri) memberikan bantuan bibit pertanian saat kunjungan kerja di Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (1832024). ANTARA FOTOMuhammad MadaSpt.

NASIONAL, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman siap melakukan refocusing anggaran demi pangan dan petani Indonesia

MENTERI kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu mengatakan siap melakukan refocusing karena saat ini Indonesia dalam kondisi darurat pangan akibat dampak El Nino yang melanda hampir seluruh dunia.

“Lebih baik aku puasa perjala­nan dinas, perjalanan luar negeri dari pada petani menderita. Aku korbankan semua demi petani dan pertanaman Indonesia agar meningkat,” ujar Amran saat meninjau gerakan tanam di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (18/3).

Menurut Amran, El Nino tahun ini telah menurunkan produksi nasional karena seba­gian sentra mengalami gagal panen. Dia khawatir jika ma­salah ini tidak diatasi dengan baik akan berujung pada kon­flik sosial, bahkan gangguan kemanan.

“Ingat pak, kalau krisis pagan terjadi maka pemerintah bisa ka­cau balau. Konflik sosial terjadi dan berujung pada gangguan kemanan. Makanya pidato Bung Karno dulu dikatakan bahwa pangan adalah mati hidupnya se­buah bangsa. Ini saatnya kita me­nyatu dan gandengan tangan,” kata dia.

Oleh karena itu, Amran ber­harap, komunikasi dan juga ko­laborasi antarpihak terus dilaku­kan untuk memperkuat peran petani yang tengah berjuang melakukan produksi. Khusus anggaran pompa dan benih, dia meminta agar terus diawasi.

“Tolong jangan putus ko­munikasi pak dandim, kepala balai, kajari, kapolres dirjen, kadis dan lain lain. Ini kita lakukan supaya gerakan pompa ini berjalan masif di seluruh Indonesia. Pak kadis minta tolong kerja sama dengan pak aster. Kami ada anggaran 2 triliun untuk maksimalkan per­tanaman,” kata dia.

Amran menilai, pompanisasi sebagai solusi cepat yang harus dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Solusi cepat untuk menangani El Nino saat ini adalah melakukan pompanisasi pada sungai-sungai yang tidak kering. Kalau kita bangun cetak sawah butuh waktu panjang, sedang­kan saat ini kita butuh pangan,” kata dia.

Menurut dia, dari peta yang ada saat ini, wilayah Jawa Timur memiliki ribuan hektare yang harus terairi dengan baik se­hingga pertanamannya bisa ditingkatkan.

“Jawa timur ada ribuan hek­tare yang bisa kita airi dan dekat dengan bengawan solo. Insyaallah kami siapkan pompa untuk ini,” kata Mentan Amran.

PJ. Bupati Bojonegoro, Adri­yanto mendukung penuh upaya Kementerian Pertanian dalam memaksimalkan pompanisasi pada lahan-lahan kering di Jawa Timur.

Apalagi, kata dia, Kabupaten Bojonegoro selama ini adalah penghasil beras terbesar ketiga untuk wilayah Jatim.

“Bojonegoro ini daerah terbe­sar ketiga produksi padi di Jatim. Namun kami punya tantangan besar karena kalau musim hu­jan resikonya banjir dan kalau musim kering seperti ini resikonya sangat panjang hingga 8 bulan. Tapi kami berupaya men­jaga produksi maksimal dimana angka pada 2023 mencapai 705 ribu ton. Jadi kami mendukung penuh pompanisasi yang dilaku­kan,” imbuh dia. (jpnn)

  • Bagikan