JENEPONTO, RADARSELATAN - Kasus Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan alami kenaikan.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Jeneponto, Suryaningrat mengatakan berdasarkan data, jumlah kasus DBD dalam tiga bulan terakhir di tahun 2024 ini alami peningkatan dibandingkan 2023 lalu.
"Total tiga bulan tahun 2023 dinkes mencatat ada 58 Kasus sedangkan total 3 bulan per hari ini tahun 2024 ada 73 kasus," katanya kepada RADARSELATAN, Rabu (27/3).
Jika angka ini dihitung kata Suryaningrat, maka Januari 2023 ada 26 kasus sedangkan Januari 2024 33 kasus.
Sementara di Februari 2023, Dinkes mencatat 20 Kasus sedangkan di Februari 2024 tercatat 39 Kasus.
Lain halnya di bulan ini, pihaknya baru saja temukan 1 kasus dibandingkan Maret 2023 lalu hanya 12 kasus. Itu pun kasus yang terbanyak ada di Kecamatan Bangkala sebanyak 13 kasus.
Meski terjadi peningkatan, pihaknya menyebut jika kondisi ini belum bisa dikatakan Kejadian Luar Biasa (KLB). Sebab kata dia, kasus DBD di Jeneponto belum mengalami kenaikan 2 kali lipat.
"Karena kasusnya tidak meningkat sampai 2x lipat dan Alhamdulillah Tidak adaji kasus kematian. Jadi masih terkendali," imbuh eks Jubir Covid 19 ini.
Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus ini, pihaknya kini telah melakukan penyelidikan epidemiologi pada wilayah kasus DBD.
Disamping itu pihaknya juga sekaligus melakukan fogging serta melakukan penyuluhan dengan mensosialisasikan gerakan 3 M Plus.
"Dengan cara menutup semua tempat penampungan air, menguras bak penampungan air dan memisahkan sampah yang berpotensi menjadi genangan serta plus memelihara ikan pembasmi jentik seperti ikan cupang dan menanam bunga lavender pengusir nyamuk serta masyarakat bisa menjadi juru pemantau jentik masing-masing di rumahnya," tandasnya. (***)